Jumat, 20 November 2009

DZIKIR, MEMBANTU MERINGANKAN MASALAH

Alloh berfirman :
 “ Dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku ( QS. Thaha / 20 : 14 )

Sesungguhnya dzikir yang dikerjakan seorang hamba merupakan tujuan penciptaan dirinya dan menjadi penyebab bagi kebaikan dan keberuntungannya. Orientasi dari pelaksanaan sholat adalah membidik tujuan luhur diatas. Seandainya tidak ada sholat yang menjadi kewajiban kaum mukminin yang berulang – ulang dalam sehari semalam untuk mengingatkan mereka kepada Alloh, memperhatikan bacaan Al Quran, melantunkan sanjungan bagi Allah, berdoa kepada-Nya, menunjukkan ketundukkan kepada-Nya yang merupakan ruh dzikir, seandainya tidak ada kenikmatan – kenikmatan semacam ini, niscaya kaum mukminin akan masuk dalam kategori kaum ghofilin ( Lalai ).

Dzikir selain merupakan tujuan penciptaan para makhluk dan ibadah – ibadah, pada intinya adalah untuk mengingat Alloh. Dzikir juga dapat membantu seorang hamba untuk mengerjakan amalan – amalan ketaatan walaupun berat, membantu dalam menghadapi orang – orang yang berprilaku diktator, juga pekerjaan menjadi tidak berat baginya. Dzikir juga meringankan bebannya saat bedakwah menyeru kepada Alloh.
 
Alloh berfirman tentang Musa dan Harun :
“ Supaya kami banyak bertasbih kepada Engaku, dan banyak mengingat Engaku ( QS. Thaha / 20 : 33 – 34 ).”

Dan Firman-Nya :

“ Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat – ayat- Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku ( QS. Thaha / 20 : 42 ).” 




Taisirul – lathifil – mannan fi khaulashati tafsiril qur’an, karya syeikh’ abdur rahman bin nashir as – sa’di ( 1307 – 13 76 h ), cetakan III tahun 1414 h, halaman 185




Tidak ada komentar: