Kamis, 29 Oktober 2009

Akhwat Tangguh - Sumber Inspirasi


 
Kisah seorang akhwat yang berjuang hidup dari tumpukan sampah. Kisah tumpukan sampah yang membawanya duduk di bangku kuliah. Kisah bagi kita untuk belajar bersyukur!
Namanya Ming Ming. Memakai gamis hijau, jilbab lebar dan tas ransel berwarna hitam, dia memasuki lobi Universitas Pamulang (UNPAM), Tangerang. Dia adalah mahasiswa semester 1 jurusan akuntansi. Usianya baru 17 tahun. Dan dia adalah salah satu mahasiswa TERPANDAI di kelasnya.

Saat kelas usai, dia pergi ke perpus. “Ilmu sangat penting. Dengan Ilmu saya bisa memimpin diri saya. Dengan ilmu saya bisa memimpin keluarga. Dengan ilmu saya bisa memimpin bangsa. Dan dengan ilmu saya bisa memimpin dunia.” Itu asalan Ming Ming kenapa saat istirahat dia lebih senang ke perpustakaan daripada tempat lain. (keren ya…)

Sore hari setelah kuliah usai, Ming Ming menuju salah satu sudut kampus. Di sebuah ruangan kecil, dia bersama beberapa temannya mengadakan pengajian bersama. Ini adalah kegiatan rutin mereka, yang merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di UNPAM. Setelah itu, dia bergegas keluar dari komplek kampus.

Namun dia tidak naik kendaraan untuk pulang. Sambil berjalan, dia memungut dan mengumpulkan plastik bekas minuman yang dia temui di sepanjang jalan. Dia berjalan kaki sehari kurang lebih 10 km. Selama berjalan itulah, dengan menggunakan karung plastik, dia memperoleh banyak plastik untuk dia bawa pulang.

Rumah Ming Ming jauh dari kampus. Dia tinggal bersama ibu dan 6 orang adiknya yang masih kecil-kecil. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana yang mereka pinjam dari saudara mereka di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Biasanya setelah berjalan hampir 10 km, untuk sampai ke rumahnya Ming Ming menumpang truk. Sopir truk yang lewat, sudah kenal denganya, sehingga mereka selalu memberi tumpangan di bak belakang. Subhanallah, setelah truk berhenti dengan tangkas dia naik ke bak belakang lewat sisi samping yang tinggi itu. (can you imagine it ?)

Ming Ming sekeluarga adalah pemulung. Dia, ibu dan adik-adiknya mengumpulkan plastik, dibersihkan kemudian dijual lagi. Dari memulung sampah inilah mereka hidup dan Ming Ming kuliah.

Ini adalah cerita nyata yang yang ditayangkan dalam berita MATAHATI di DAAI TV sore kemarin (26/5/2008). Di Trans TV juga disiarkan hari selasa kemarin, di acara KEJAMNYA DUNIA Sungguh episode yang membuat bulu kudu kita merinding dan mata kita berkaca-kaca.

--------

Ming Ming Sari Nuryanti (Mahasiswi Universitas Pamulang) Menjadi Pemulung untuk membiayai kuliah dan melanjutkan hidupnya (REALITA edisi 17, 28 April – 11 Mei 2008)
Ming Ming Sari Nuryanti, Pangilannya Muna. Ia lahir di Jakarta, 28 April 1980 sebagai putri pertama dari tujuh bersaudara pasangan Syaepudin (45) dan pujiyati (42). Syaepudin, ayahnya, adalah seorang karyawan di sebuah tempat hiburan di daerah ancol, Jakarta Utara. Setiap hari ia mengumpulkan bola bowling . Sementara ibunya Pujiyati adalah seorang ibu rumah tangga sederhana. Lisa, adiknya yang pertama, duduk dibangku kelas 3 SMU Negeri I Rumpin. Melati, adiknya yang kedua, duduk dibangku kelas 2 di SMU yang sama. Kenny, adiknya yang ketiga, duduk dibangku kelas 6 SD Sukajaya. Sementara tiga adiknya yang lain juga masih sekolah disekolah yang sama. Romadon di kelas 5, Rohani di kelas 4 dan Mia di kelas 1.
Pada tahun 1994, dengan ekonomi yang pas-pasan Muna bersama keluarganya mengotrak rumah sangat sederhana di daerah Kosambi, Cengkareng. Orang tua muna menggeluti usaha rempeyek untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang memang hasilnya tidak menjanjikan. Disela kehidupan yang cukup prihatin, Muna, yang pada waktu itu masih berusia 4 tahun menunjukan potensi dirinya yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Dalam usia yang sedini ini, ia memaksa orang tuanya untuk memohon kepada kepala sekolah SDN 02 Kosambi agar menerimanya sebagai murid kelas 1. Hasilnya menggembirakan, ia tidak mengalami masalah dan bahkan dapat naik ke kelas 2 dengan hasil yang memuaskan.

keluarga ming-ming Saat Muna beranjak kelas dua, yaitu tahun 1996 Muna bersama keluarga hijrah ke daerah Bogor, Rumpin. keluarga mereka membuka usaha warung makanan dengan modal yang pas-pasan. Setahun berjalan, usaha itu bangkrut. Hingga untuk bisa bertahan hidup mereka hanya mengkonsumsi bubur atau singkong. Hal itu berlanjut hingga lima tahun.
Suatu hari, ada seorang teman ayah Muna yang memberitahu bahwa gelas dan botol bekas air mineral dapat dijadikan uang . Saat itu juga serentak seluruh keluarga mengumpulkan gelas dan botol bekas air mineral. Hampir setiap hari keluarga mereka berbondong-bondong keluar sambil membawa karung dan terkadang pulang hingga jam tiga pagi. Gelas bekas yang dikumpulkannya ini dihargai delapan ribu rupiah untuk setiap kilonya. Dalam sehari Muna dapat mengumpulkan sebanyak satu karung gelas plastik bekas atau seberat satu kilo gram.
Dari usaha yang baru ini membawa sedikit angin segar bagi keluarga Muna, terlebih bagi dirinya sendiri yang memang sangat bersemangat untuk menempuh pendidikan setinggi tingginya. Dalam keadaan yang sulit sekalipun prestasi belajarnya cukup menggembirakan. Semenjak SD hingga SMU Muna selalu mendapat peringkat tiga besar. Sebelum meninggalkan bangku SMU ia pernah mendapat juara 2 lomba puisi dan ia pun masuk kedalam sepuluh besar lomba membawakan berita pada peringatan hari bahasa pada waktu itu. Pada bangku kuliah pun ia masuk dalam peringkat sepuluh besar pada universitas Pamulang jurusan akuntansi. Potensi inilah yang membakar semangatnya dan memperoleh dukungan keluarga untuk terus belajar.
Tahun ajaran 2007-2008 masih dalam keadaan cukup prihatin Muna memberanikan diri mencicipi bangku kuliah. Tekadnya bulat untuk memilih jurusan akuntansi yang dalam benaknya dapat memudahkan mencapai cita-citanya untuk dapat bekerja pada Bank Indonesia. Dengan biaya kuliah Rp. 900.000 per semester dapat dicicilnya setiap bulan sebesar Rp. 150.000. Jadi, apabila ia ingin kuliah maka ia pun harus bekerja keras siang malam.

Semangat dalam belajar dan bersabar dalam meniti jalan kehidupannya membuat muna dapat dikatakan memiliki suatu yang lebih diantara kawan sebayanya. Meskipun terkadang hanya makan sekali dalam sehari tidak membuatnya kehilangan energi dalam menuntut ilmu. Muna yang memang dikenal juga anak yang pandai bergaul dan periang ini bergabung bersama kawan-kawannya di UKM MUSLIM. . Keprihatinan yang dialami keluarga Muna baru diketahui ketika kawan-kawannya berkunjung ke rumahnya. Semenjak itu, ia semakin mendapat perhatian dari pengurus UKM MUSLIM dan kawan-kawannya dengan memberinya bantuan yang memang jumlahnya belum cukup signifikan.
Ust. Harist, salah seorang Pembina MUSLIM merekomendasikan Muna untuk mendapat bantuan beasiswa melalui DPU DT. Alhamdulillah, setelah mengikuti seleksi akhirnya Muna lolos menjadi anggota program BEA MAHAKARYA DPU DT. Dalam program BEA MAHAKARYA ini selain mendapat bantuan finansial ia juga memperoleh serangkaian pendidikan dan pelatihan yang dapat menjadi bekal bagi dirinya kedepan. Muna terlihat semakin optimis mengejar cita-citanya. Selain itu pula atas usaha dan dukungan kawan-kawannya ia dapat diliput dibeberapa media cetak dan elektronik yang mudah mudahan dapat dijadikan pintu keluar bagi keprihatinan yang ia alami sekeluarga selama ini.


http://www.dtjakarta.or.id/content/view/262/66/






Selasa, 27 Oktober 2009

Amalan - Amalan Yang Kekal


1. MENJAWAB ADZAN
Rasulullah as bersabda, "Barangsiapa ketika mendengar adzan me-ngucapkan,
[ "Ya Alloh,Tuhan Pemilik panggilan yang sempurna (adzan) ini dan shatat (wajib) yang didirikan. Berilah al-Wasilah (derajat di surga yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi Sholallohu 'Alaihi Wassalam ) dan keutamaan kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati kedudukan yang terpuji, yang telah Engkau janjikan" ], maka ia akan mendapatkan syafa'atku pada hari Kiamat. "(HR. al-Bukhari)

2. SHALAT DUA RAKA'AT SETELAH WUDHU
Rasulullah bersabda, "Tidaklah seseorang berwudhu, dengan menyempurnakannya, lalu melaksanakan shalat dua raka'at dan la melaksanakannya dengan hatl dan wajahnya (konsentrasi), melainkan telah pasti (wajib) baginya surga. "(HR. Muslim)

3. BERSEGERA MELAKSANAKAN SHALAT
Rasulullah bersabda : "Andaikata manusia mengetahui pahala yang ada pada adzan dan shaf pertama, kemudian tidak mendapati selain harus melakukan undian. niscaya mereka akan melakukannya. "(HR. al-Bukhari dan Muslim)

4. PERGI KE MASJID
Rasululllah bersabda, "Barangsiapa yang pergi ke masjid di pagi hari atau sore harinya, maka Allah akan menyediakan baginya hidangan di dalam surga setiap pagi atau sore. "(HR. al-Bukhari dan Muslim)

5. MEMPERBANYAK SHALAT
Rasuluilah bersabda, "Hendaklah kamu memperbanyak sujud (shalat} sebab tidaklah kamu sujud sekali kepada Allah, melainkan dengannya Dia akan mengangkat derajatmu dan menghapus dosa (kecil)-mu. "(HR. Muslim)



6. SHALAT SUNNAH RAWATIB
Rasulullah bersabda, "Tidaklah seorang Muslim melaksanakan shalat sunnah, selain fardhu karena Allah setiap hari sebanyak dua belas raka'at, maka Allah akan mernbangun untuknya rumah di surga." (HR. Muslim)

7. SHALAT SUNNAH SHUBUH
Rasulullah bersabda, "Dua raka'at Fajar (sebelum Shubuh) lebih baik dari dunia dan seisinya."(HR. Muslim)

8. SHALAT DHUHA
Rasulullah bersabda, "Setiap tulang rusuk salah satu dari kamu
bernilai sedekah; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan
'alhamdulillah') adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan 'Laa Ilaaha Illallah')
adalah sedekah, setiap takbir (ucapan 'Allahu Akbar'} adalah sedekah,
amar ma'ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah dan termasuk
bagian dari itu dua raka'at shalat Dhuha. "(HR. Muslim)

9. SHALAT JENAZAH
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka ia mendapatkan satu Qirath dan barangsiapa yang menghadirinya hingga dikuburkan, maka ia mendapatkan dua Qirath." Lalu ada yang bertanya, "Apakah dua Qirath itu. ?" Beliau menjawab, "Seperti dua gunung yang besar." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

10. ZIKIR SETELAH SHALAT
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mengucapkan tasbih (mengucapkan 'subhanallah') di setiap akhir shalat sebanyak 33 kali, mengucapkan hamdalah (mengucapkan 'al hamdulillah') sebanyak 33kaii, bertakbir (mengucapkan 'Allahu Akbar') sebanyak 33 kali lalu sebagai penyempurna (bilangan) seratus ia mengucapkan,

[" Tiada Tuhah yang berhak disembah dengan haq selain Alloh Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu]. maka Alloh akan mgngampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim)

11. MEMBACA AYAT KURSI
Rasulullah bersabda. "Barangsiapa yang membaca ayat Kursi setiap akhir shalat wajib, maka tidak ada yang manghalanginya masuk surga selain kematian," (HR. an-Nasa-i)

12. PUASA
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berpuasa sehari dijalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka selama tujuh puluh tahun perjalanan."(HR,Ahmad dan an-Nasa-i)
Rasulullah juga bersabda, "Puasa tiga hari setiap bulan adalah seperti puasa setahun,"(HR, Anmad, at-Tirmidzi dan an-Nasa-i)

13. MEMBACA AL-QUR'AN
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka ia mendapatkan satu kebaikan (pahala) dan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kali lipatnya. "(HR, at-Tirmidzi)

14. SHALAWAT KEPADA NABI
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa mengucapkan satu kali shalawat kepadaku, maka Allah akan membalasnya dengan sepuluh kali."(HR. al-Bukhari)

15. TASBIH, TAHMID DAN TAHLIL
Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan,
["Tiada Tuhan (yang berhak disembah dengan haq) selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari seratus kali, maka ia mendapatkan pahala setara membebaskan sepuluh budak, dicatat baginya seratus pahala, dihapus darinya seratus dosa dan ia mendapatkan penjagaan dari syaithan pada hari itu hingga sore hari. Dan tidak ada seorang pun melakukan yang lebih balk darinya melainkan orang yang melakukan lebih banyak dari itu. "(HR. al-8ukhari dan Muslim)

Rasulullah juga bersabda, " Barangsiapa yang mengucapkan 'subhanallah wa bihamdihi' dalam sehari sebanyak seratus kali, maka akan dihapus dosa-dosanya sekali pun sebanyak buih di lautan." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan Maha Sucl Allah, segala puji hanya bagiNya, tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq salain Dia, Allah Maha Besar", Make akan ditanamkan untuknya sabuah pohon kurma di surga." (HR. al-Bukhari)

Rasululloh bsrsabda, "Tidaklah seorang hamba mangucapkan di pagi dan sore hari sebanyak tiga kali,
[ Aku rela Alloh sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul ], melainkan sudah manjadi hak Alloh untuk meridhainya pada hari Kiamat " (HR Ahmad)

Rasululloh barsabda, la haula wa la quwwata illa billah' adalah salah satu dari sekian banyak perbendaharaan surga. "(HR, an-Nasa-i)

Rasululloh bersabda, "Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dlcintai Alloh Ar-Rahman; subhanalloh wa bihamdihi subhanallohil 'azhim."(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Rasululloh bersabda, "Aku telah mengucapkan empat kalimat yang aku ulang sebanyak tiga kali lebih baik dari yang kamu ucapkan,[Maha suci Alloh, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya." ( HR. Muslim dan Abu Dawud )

16. MENYANTUNI PARA JANDA DAN ORANG-ORANG MISKIN
Rasuluilah bersabda, "Penyantun janda dan orang miskin adalah seperti Mujahid di jalan Alloh. " Aku mengira (periwayat hadits~penj) Beliau melanjutksn, "dan seperti orang yang melakukan shalat malam tanpa henti-henti dan seperti orang yang berpuasa tanpa pernah berbuka." (HR. Muslim)

17. MENJENGUK ORANG SAKIT
Rasulullah bersabda. "Tidaklah seorang Muslim menjenguk saudaranya sesama Muslim yang sedang sakit di waktu pagi malainkan tujuh puluh ribu malaikat mengucapkan shalawat atasnya (mendoakannya) hingga sore hari, Dan tidaklah ia menjenguknya di waktu sore, melainkan tujuh puluh ribu malaikat mengucapkan shalawat atasnya (mendoakannya)hingga pagi hari dan ia memiliki kebun di surga. "(HR, at-Tirmidzi)

18. MENGUCAPKAN ALHAMDULILLAH SETELAH MAKAN
Rasululloh bersabda, "SBarangsiapa yang telah menyantap makanan lalu m&ngucapkan,
[Segala puji bagi Alloh Yang telah memberi (makanan kepadaku) yang ini dan menganugrahkan rizqi dengan tanpa daya dan upaya dariku], maka akan diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu. " (HR, At-Tirmidzi dan Abu Dawud)

19. MEMBACA DO'A 'KAFARATUL MAJELIS' (PENUTUP MAJLIS)
Rasululloh bersabda, "Barangsiapa yang duduk di suatu majelis dan banyak salah, lalu sebelum beranjak dari majelis tersebut, la mengucapkan,
[ Maha suci Engkau, Ya Alloh... Dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu], melainkan diampuni baginya dosa yang terjedi di majelis itu.'( HR. at -Tirmidzi )

20. MENDIDIK ANAK-ANAK PEREMPUAN
Rasululloh bersabda, "Barangsiapa yang diberl suatu cobaan (dengan memiliki) anak~anak perempuan ini, lalu ia mamperlakukan mereka dangan baik, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dan api neraka."(HR.Ahmad)

21. AKHLAQ YANG BAIK
Rasululloh bersabda, "Tidak ada sesuatu pun dalam timbangan seorang Mukmin yang lebih berat dari akhlaq yang baik pada hari Kiamat. " ( H R . at-Tirmidzi)

Disusun oleh Daar Ibn al - Atsir

Jumat, 23 Oktober 2009

BIODATA IBLIS



NAMA IBLIS

• Abdullah bin Abbas berkata : “ Sewaktu ia bersama para malaikat namanya “Azazil ( Bahasa Suryaniyah ), atau Al Harits dalam bahasa Arabnya. Setelah ia membangkang terhadap perintah Allah dan diusir dari surga serta dilaknat, ia bernama Iblis.” ( Kitab Tafsir Al Qurthubi: 1/ 295 ). 

• “ Dan ( ingatlah ) tatkala Kami berfirman kepada para malaikat, ‘ Sujudlah kamu semua pada Adam!’ Lalu mereka semua sujud kecuali Iblis. Dia berkata, ‘Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” ( QS. Al Isra : 61 )

KETURUNANNYA

عَنْ سَلْمَان قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله – صلى الله عليه وسلم-: لاَ تَكُن أوَّلَ مَنْ يَدْ خُلُ السُّوْقَ,وَلاَ آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا. فَفِيْهَا باَ ضَ الشَّيْطَا نُ وَفَرَخَ. ( رواه الطبرا ني )

Salman berkata, Rasulullah SAW bersabda, “ Jangalah kamu menjadi orang yang pertama kali masuk pasar, dan jangalah menjadi orang yang terakhir kali keluar dari pasar. Karena dipasarlah syetan bertelur dan beranak – pinak.” ( HR. Ath Thabrani ) 

UMUR IBLIS

Iblis berkata : “ Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka di bangkitkan!’ Allah berfirman, “ Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh”. ( QS. Al – A’raf : 14 – 15 ). 

JIN ITU MATI

Hanya Iblis yang diberi tangguh dan dispensasi umur panjang sampai hari kiamat oleh Allah SWT 
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رصي الله عنهما – أنَّ النَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَقُوْلُ : أعُوْذُ بِعِزِّتِكَ الَّذِيْ لاَإِلَهَ إِلاَّأنْتَ,الَّذِيْ لاَ يَمُوْ تُ, وَالْجِنُّ وَالإنْسُ يَمُوْ تُو نَ. ( رواه البخاري ) 

Ibnu Abbas Berkata, Rasulullah SAW berkata dalam do’anya, “ Aku berlindung kepada kemuliaan – Mu yang tiada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Engkau, yang tidak mati, sedangkan jin dan manusia akan mati.” ( HR. Bukhari, No. 6835 ) 

AGAMA IBLIS


Kekufuran 

JABATAN IBLIS

KOMANDAN UTAMA AHLI NERAKA 

SINGGASANA IBLIS

عَنْ جَا بِرٍ, قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ – صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْ لُ : إِنَّ عَرْشَ إِبْلِيْسَ عَلَى الْبَحْرِ, فَيَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَيَفْتِنُونَ النَّاسَ. فَأعْظَمُهُمْ عِنْدَهُ, أعْظَمُهُمْ فِتْنَةً. ( رواه مسلم ) 
Jabir bin Abdullah berkata, “ Saya mendengar Rasulullah Bersabda, ‘ Sesungguhnya singgasana Iblis itu di lautan, dari situ ia mengutus balatentaranya untuk menggoda manusia. Tentara yang paling tinggi derajatnya disisinya adalah yang paling dahsyat godaannya.” ( HR. Muslim, No. 5031 )
Dalam Riwayat Lain. Abu Said al Khudri berkata, Rasulullah pernah bertanya kepada Ibnu Shaid ( seseorang yang diindikasikan oleh para Shahabat sebagai Dajjal ), “ Apa yang sedang kamu lihat?’ Ia menjawab, ‘ Saya melihat singgasana di lautan yang dikelilingi ular – ular.’ Rasulullah menimpali, ‘ Ia sedang melihat singgasana Iblis”. ( HR. Ahmad, No. 11203 ) 

TEMPAT FAVORIT IBLIS

TOILET 

عَنْ زَيْدِ بْنِ أرْقَمٍ – رضي الله غنه – قَا لَ : قَا لَ رَسُوْلُ الله – صلىالله عليه وسلم - : إِنَّ هَذِ هِ اْلحَشُو شَ مُحْتَضِرَةٌ, فَإِ ذَا أتَى اَحَدُ كُمْ الْخَلاَءَ, فَلْيَقُلْ : أعُوْذُ باِ للهِ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ. ( رواه أحمد وابو داود وصححه الأ لبا ني ) 

Zaid bin Arqam berkata, Rasulullah SAW bersabda, “ Sesungguhnya tempat buang kotoran ( toilet ) suka ditempati syetan. Maka dari itu, apabila salah seorang dari kalian memasukinya hendaklah membaca : ‘ Aku berlindung kepada Allah dari ( kejahatan ) syetan laki – laki dan syetan perempuan.” ( HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan sheikh Al Albani ) 

SARANG IBLIS

Ibnu Abbas berkata ; “ Syetan itu mendekam dalam hati manusia, apabila ia lalai maka ia akan melakukan gangguan ( was – was ), tetapi bila ia berdzikir maka maka syetan itu akan hengkang.” ( Kitab Tafsir Ibnu Katsir : 4 / 576 ) 

TENTARA IBLIS

يَا أبَا ذَ رٍّ, تَعَوَّذْ بِا للهِ مِنْ شَرِّ شَيَا طِيْنِ اْلإِنْسِ وَالْجِنِّ! قُلْتُ : يَا رَسُوْ لَ الله, وَلِلْإِنْسِ شَيَا طِيْنُ؟ قَالَ : نَعَمْ. ( رواه أحمد ) 

“ Wahai Abu Dzar! Mohonlah perlindungan kepada Allah dari ( kejahatan ) syetan manusia dan syetan jin.” Lalu Abu Dzar bertanya, ‘ Ya Rasulullah, apakah ada syetan manusia?’ Rasulullah menjawab, ‘Ya.’ ( HR. Ahmad, No. 20566 ) 

KEKUATAN IBLIS

Firman Allah SWT : “ Maka perangilah kawan – kawan syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu sangat lemah.” 
( QS. An Nissa’ : 76 ) 

SEKUTU IBLIS

THAGHUT 

MODAL IBLIS

Angan – angan kosong dan Janji – janji Palsu 
“ Syetan itu memberikan janji – janji kepada mereka, dan membangkitkan angan – angan kosong kepada mereka. Padahal syetan tidaklah menjanjikan sesuatu kepada mereka selain tipuan belaka.” ( QS. AN Nissa : 120 ) 

SENJATA IBLIS

TAZYIN DAN NAFSU 

“ Tidak sempurna iman seseorang, sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa ( Al Qur’an dan Hadits ).” ( HR. Hakim ) 

STRATEGI BUSUK IBLIS

( Bujukan orang – orang munafiq itu adalah ) seperti ( bujukan ) syaitan ketika dia berkata kepada manusia : “ Kafirlah kamu “, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, ‘ Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam.” ( QS. Al Hasyr : 16 ) 

MOTTO HIDUP IBLIS

TIADA HARI TANPA KEMUNKARAN DAN KEMAKSIATAN 

MISI HIDUP IBLIS

MENYESATKAN SEMUA HAMBA ALLAH SWT 

HOBBY IBLIS

Allah SWT berfirman : “ Syetan menjanjikan ( menakut – nakuti ) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan ( kikir ); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada – Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas ( Karunia – Nya ) lagi Maha Mengetahui.”
 ( QS. Al Baqarah : 268 ) 

LABORATORIUM IBLIS 

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa yang buang hajat ( air besar ), hendaklah menimbunnya. Jika ia tidak menemukan kecuali menguruknya dengan pasir, hendaklah ia melakukannya.Karena syetan sangat suka bermain dibekas buang hajatnya anak adam. Barangsiapa yang bisa melakukan hal itu, maka ia telah melaksanakan kebaikan. Jika tidak bisa tidak apa – apa.”
 ( HR. Abu Daud, No. 32 ) 

ALAT KOMUNIKASI IBLIS

NAMIMAH ( adu domba ) & TAJASSUS ( mencari – cari kesalahan orang ) 

Abu Wail berkata bahwa ada seorang laki – laki yang melakukan namimah ( adu domba ). Lalu Hudzaifah ( sahabat Rasulullah ) berkata, “ Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, “ Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” ( HR. Muslim ) 






Selasa, 20 Oktober 2009

Masjid - Masjid Bersejarah


Dari Jayakarta ke Tumenggung Mataram, Ketika VOC (Kompeni) menaklukkan Jayakarta (Mei 1619), JP Coen bukan saja menghancurkan keraton, tapi juga memporakporandakan masjid Kesultanan Jayakarta yang kini letaknya kira-kira di Kalibesar Timur. Pangeran sendiri dan para pengikutnya kemudian hijrah ke Jatinegara Kaum, dekat Pulogadung, Jakarta Timur. Mengikuti jejak Rasulullah, Pangeran Ahmad Jaketra di tempatnya yang baru membangun sebuah masjid yang diberi nama As-Salafiah.

Dari masjid yang dijadikan markas inilah, pengeran dan para pengikutnya bergerilya melawan Belanda. Sekalipun sudah berusia hampir empat abad, masjid ini masih berdiri kokoh. Ini terlihat dari empat tiang utama terbuat dari kayu jati yang menjadi penyangga masjid tersebut. Sekalipun masjid ini sudah delapan kali di renovasi dan diperluas tapi empat tiang utama ini masih kita dapati. Hal yang sama juga masih terlihat pada masjid-masjid tua lainnya. Dari masjid As-Salafiah inilah, ia mengobarkan semangat jihad kepada para anak buahnya yang tetap setia. Sambil tidak henti-hentinya mengusik Belanda dalam upaya merebut kembali Jayakarta. Menurut sejarah versi Belanda, sampai 1670 Batavia tidak pernah aman dari gangguan keamanan akibat aksi gerilya ini. Ketika Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten menyerang VOC, Jatinegara Kaum kembali memegang peran penting sebagai pos terdepan.

Hal yang sama juga terjadi ketika balatentara Mataram melakukan dua kali penyergapan ke Batavia (1628 dan 1629). Seperti juga masjid-masjid tua lainnya, di samping kiri masjid terdapat makan-makam. Termasuk makam Pangeran Ahmad Jaketra, para keluarga dan pengikutnya. Adanya kuburan ini baru diumumkan pada 1956 bertepatan dengan HUT DKI ke-429. Dengan alasan Belanda sudah enyah dari bumi Indonesia, yang sebelumnya selalu dirahasiakan. Jatinegara Kaum mungkin merupakan kampung tertua di Jakarta, dengan penduduk aslinya bukan Betawi, mengingat waktu itu Jayakarta dikuasai Kerajaan Banten. Para penduduk asli juga menggunakan bahasa Sunda yang bersumber dari Banten, bukan bahasa Melayu dialek Betawi.

Dari Jatinegara Kaum, mari kita menuju ke Proyek Senen, Jakarta Pusat. Tapi kita bukan untuk berbelanja. Karena dibagian belakang dari proyek Senen, tepat di depan Gelanggang Remaja Planet Senen dan Stasion KA Senen juga terdapat sebuah masjid tua, Al-Arief namanya. Tidak diketahui pasti berapa usia masjid ini. Menurut seorang petugasnya, konon usianya lebih dari 200 tahun. Sayangnya, petugas ini tidak mau menjelaskan lebih rinci tentang masjid ini. Ia hanya menyatakan kecewa karena masjid tua yang dulunya terletak di Gang Jagal Senen tidak pernah mendapat bantuan pemerintah.

Telantar, begitu ia mengistilahkan kondisi peninggalan sejarah ini. Di belakang masjid yang dapat menampung sekitar 500 jamaah ini, terdapat lima buah makam tua. Diantaranya makam Syekh Daeng Ariefuddin, pendiri masjid Al-Arief. Menurut seorang petugas, ia adalah keturunan Sultan Hasanuddin dari Sulawesi Selatan. Masjid ini pernah mau dibongkar pada masa Belanda, dan juga setelah kemerdekaan.

Tapi berkat kegigihan pengurusnya dan umat Islam setempat, upaya membongkar masjid ini dapat digagalkan. Memang sampai tahun 1967 lokasi masjid ini di daerah hitam Planet Senen. Hingga didepannya seringkali mangkal para WTS dan hidung belang. Waktu itu ada pemeo : ''Mau menuju ke surga (masjid) atau ke neraka (tempat WTS) ada semua di sini''. Tapi sayangnya, para pengunjung lebih banyak menuju ke neraka! Di Pasar Senen, salah satu pasar tertua di Jakarta juga terdapat sebuah masjid tua lainnya.

Masjid At-Taibin yang terletak disamping gedung Gas Negara. Didirikan oleh para pedagang Pasar Senen sejak 1815. Masjid ini juga dapat diselamatkan dari pembongkaran Segi Tiga Senen pada tahun 1980-an. Seperti juga masjid tua lainnya, masjid At-Taibin juga disangga oleh 4 tiang berjejer lurus, terbuat dari kayu jati hitam. Tiap tiang memiliki nama sesuai dengan pemberian orang-orang yang menyumbangnya. Tiang pertama bernama Hajjah Fulana binti Husain, kemudian berturut-turut Hajjah Jantiyah, Haji Muhammad bin Fulan, dan Haji Sarbi. Para penyumbang ini tentunya orang-orang yang hidup saat masjid ini dibangun. Saat revolusi kemerdekaan, masjid ini pernah juga dijadikan markas pasukan Siliwangi. Dari masjid-masjid inilah para ulama memberikan semangat kepada pejuang dalam melawan Belanda. Masjid terletak di Jl Senen Raya 4, Kalilio, Jakarta Pusat.

“ Ya Alloh … Kenalkan aku dengan diriku …”



Diantara ciri – ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah bila ilmu pengetahuannya bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayangnya. Setiap bertambah amal – amal sholih yang dilakukannya, bertambah pula rasa takutnya dan ke hati – hatiannya dalam menjalankan perintah Alloh. Semakin bertambah usianya, semakin berkuranglah ambisi – ambisi keduniannya, ketika bertambah hartanya bertambah pula kedermawanannya dan pemberiannya pada sesama. Jika bertambah tinggi kemampuannya dan kedudukannya, bertambah kedekatannya pada manusia dan semakin rendah hati pada mereka.

Sebaliknya ciri – ciri kecelakaan seseorang adalah; jika bertambah ilmu bertambah kebanggaannya. Jika bertambah ilmu pengetahuannya, bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, bertambah kebanggaanya pada diri sendiri dan penghinaannya pada orang lain. Bila semakin bertambah kemampuannya dan kedudukannya semakin bertambah pula kesombongannya.
Saudaraku…


Semoga Alloh SWT membimbing hati dan langkah kita untuk tetap memiliki karakter orang – orang yang berbahagia dan menang. Semoga Alloh menjauhkan hati dan langkah kita dari karakter orang – orang yang terpedaya oleh ilmu, amal dan kemampuannya. Amin…

Saudaraku…
Mengenali diri memang penting. “ Man Arofa Nafsahu, Arofa Robbahu…” Orang yang mengenal dirinya, akan mengenal Robbnya.” Begitu kata Ali RA. Rosululloh juga mengajarkan kita untuk lebih banyak bercermin dan mengevaluasi diri sendiri, ketimbang bercermin dan mengevaluasi orang lain. Orang yang sibuk oleh aib dan kekurangannya, kata Rosululloh lebih beruntung, ketimbang orang yang sibuk dengan kekurangan orang lain.

Dan memang, manfaat menjalani nasehat Rosululloh ini adalah seperti dikatakan oleh Ibnul Qoyyim. “ Barangsiapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri sendiri daripada sibuk mencari – cari aib dan kesalahan orang lain.

Saudaraku…
Genggam erat tali keimanan kita, kenalilah diri. Pahami kebiasaanya, rasakan setiap getarannya. Lalu berhati – hati dan kontrolah kemauan dan kecenderungannya. Waspadai kekurangannya dan manfaatkanlah kelebihannya. Berdo’alah pada Alloh agar ia menyingkapkan ilmu - Nya tentang diri kita. Sebagaimana senandung do’a yang dilantunkan Yusuf bin Asbat murid Sofyan Ats Tsauri, “ Allohumma Arrifnii Nafsi…” Ya Alloh, kenalkanlah aku dengan diriku sendiri…”



Senin, 19 Oktober 2009

1001 Cara Kristenisasi


www.hidayatullah.com

AlDakwah.com--Berbagai cara ditempuh untuk melancarkan proyek kristenisasi. Ada yang memalsukan Al-Quran, pendeta mengaku haji, sampai upaya memurtadkan kiai ternama. Ada pula tokoh Muslim yang "mendukung" kristenisasi

Kawin antar-agama hanyalah salah satu cara kristenisasi. Lainnya, banyak. Menurut kristolog Abu Deedat Shihab, kaum misionaris dan zending perlu menempuh berbagai macam cara karena selama ini merasa gagal. Kini, kristenisasi lebih diprioritaskan untuk menjauhkan ummat Islam dari agama, baru kemudian memurtadkannya. Abu Deedat merujuk pada Al-Quran Surat Al-Baqarah: 109, "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman..." Juga Al-Baqarah: 120, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka."  

Sinyalemen Al-Quran itu memang benar. Dalam Konferensi Misionaris di kota Quds (1935), Samuel Zweimer, seorang Yahudi yang menjabat direktur organisasi misi Kristen, menyatakan, "Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslimin sebagai seorang Kristen, namun mengeluarkan seorang Muslim dari Islam agar jadi orang yang tidak berakhlaq sebagaimana seorang Muslim. Tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas dan hanya mengejar kepuasan hawa nafsu." 

Plesetan Al-Quran 
 
Al-Quran, sebagai tuntunan hidup ummat Islam, kini dimanfaatkan sebagai sarana kristenisasi. Tentu saja bukan Al-Quran sungguhan, tapi palsu. Salah satunya adalah The True Furqan, yang sempat beredar di internet dan menggegerkan publik Jawa Timur, awal Mei lalu. Dalam Al-Quran buatan Evangelis (Ev) Anis Shorrosh itu, ada surat bernama Al-Iman, At-Tajassud, Al-Muslimun, dan Al-Washaya yang isinya memuji-muji Yesus. 

Selain ada Al-Quran palsu, juga bertebaran buku-buku plesetan ayat-ayat Al-Quran dan Hadits. "Cara ini yang sekarang paling banyak terjadi. Pemberian Supermie atau bantuan uang sudah tidak manjur lagi," tutur Abu Deedat. 



Kenapa cara itu ditempuh? Dalam wawancara dengan majalah Jemaat Indonesia (edisi 4 Juni 2001), Pdt R Muhamad Nurdin —Muslim murtad— menyebut trik itu sebagai cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. "Saya membuat buku agar dibaca umat Kristen, kemudian disalurkan kepada umat beragama lain. Saya tulis untuk kalangan sendiri, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Demikian bagi orang Yahudi aku seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang Yahudi. Itu cara yang hati-hati dalam merebut hati kaum Muslimin. Jangan sampai ada vonis mati seperti untuk Suradi dan Poernama," ujarnya. Dua nama terakhir adalah pendeta yang divonis mati oleh Forum Ulama Ummat (FUU) Bandung karena menghina agama Islam. 

Buku-buku Nurdin laku keras. Dalam tiga tahun, 5000 eksemplar ludes. Hasilnya, menurut penuturan Wakil Gembala Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI) Rawamangun Jakarta ini, banyak orang Islam yang akhirnya menerima Yesus alias murtad. "Bahkan ada yang menjadi penginjil." 

 Contoh buku karangan Nurdin adalah Ash-Shadiqul Masdhuq (Kebenaran yang Benar), As-Sirrullahil Akbar (Rahasia Allah yang Paling Besar), dan Ayat-ayat Penting dalam Al-Quran. 

Selain buku, juga bermunculan brosur atau pamflet sejenis lembar Jumat. Judul yang dipilih pun seolah-olah Islami.

Misalnya "Allahu Akbar Maulid Nabi Isa as", "Kesaksian Al-Quran tentang Keabsahan Taurat dan Injil", dan "Siapakah yang Bernama Allah itu?" Bertebaran pula stiker kaligrafi Arab yang isinya pujian kepada Yesus. 

Buku dan brosur itu diterbitkan oleh Yayasan Jalan Al-Rachmat, Yayasan Christian Center Nehemia Jakarta, Yayasan Pusat Penginjilan Alkitabiah (YPPA), Dakwah Ukhuwah, dan Iman Taat kepada Shiraathal Mustaqiim. 

Anak-anak sekolah juga menjadi sasaran empuk. Siti Muflikhah, santri Pesantren At-Taqwa Bekasi, pernah mendapat surat berisi komik anak-anak dari sebuah lembaga yang menamakan diri Klab17. Di bagian awal, komik itu berisi cerita keseharian anak-anak. Namun di bagian akhir ada pernyataan, "Saya percaya akan Engkau, Yesus sebagai juruselamat saya." 

Mengaku Mantan Haji 

Bidang kesehatan juga dibidik. Ini antara lain dialami keluarga Hartono, warga Kupang, Surabaya. Istrinya, Jam'iyah, sakit dan dirawat di RS RKZ Surabaya. Biaya yang harus dikeluarkan selangit sehingga Hartono yang cuma bekerja sebagai mandor kontraktor kebingungan. Datang misionaris menawarkan bantuan biaya pengobatan. Namun ada syaratnya: masuk Kristen. Hartono terpikat. Suami istri itupun akhirnya menjadi penganut Kristen.

Cara yang cukup sulit diidentifikasi adalah tipu daya dengan meniru adat atau kebiasaan komunitas Muslim. Di Cirebon, ada kelompok qasidah yang menyanyikan puji-pujian kepada Yesus.

Hal serupa juga dilakukan jemaat Kanisah (Kristen) Ortodoks Syiria (KOS) yang menyelenggarakan tilawatul Injil, memakai peci, ibadahnya mengamalkan shalat 7 waktu, memakai sajadah, dan mendendangkan qasidah. 

Duta-duta Injil (begitu kalangan Kristen menyebutnya —red) juga berani mengaku sebagai mantan ustadz, bertitel haji atau hajjah, atau anak kiai terkenal. Pengakuan-pengakuan seperti itu direkam dalam kaset dan diedarkan di tengah masyarakat. 

Misalnya di Cirebon, murtadin Ev Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alias Amin Al-Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk kesaksian itu palsu. 

Ada lagi Ev Hj Christina Fatimah alias Tin Rustini alias Sutini alias Bu Nonot, pemberita Injil dengan memperalat Al-Quran di Gereja Bethel Pasir Koja, Bandung. Mengaku pernah berkali-kali menunaikan ibadah haji. Menurut penuturan Sumarsono, mantan suaminya, Sutini tidak pernah belajar di pesantren. Selama berkeluarga tidak pernah shalat. Memang dia pernah pergi ke Arab Saudi, bukan untuk ibadah haji tetapi menjadi TKW. 

 Banyak lagi kaset-kaset yang berisi rekaman kesaksian palsu, misalnya kesaksian HA Poernama Winangun alias H Amos, Pdt R Muhamad Nurdin, Pdt M Mathius, Pdt Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F Intan Duana, dan Ev Paulus Marsudi. 

Sekolah dan Tawaran Kerja 

Biaya sekolah yang kian mahal juga dimanfaatkan untuk menjerumuskan kaum Muslimin. Mereka mendirikan sekolah (yang seolah-olah) Islam, seperti Institut Teologi Kalimatullah Jakarta yang dikelola Yayasan Misi Global Kalimatullah. Juga ada Sekolah Tinggi Teologi (STT) Apostolos Jakarta, yang mempunyai kurikulum Islamologi bermuatan 40 sks. 

Lapangan kerja juga menjadi lahan subur. Ini misalnya dilakukan pasangan misionaris Robert Antony Adam dan Traccy Carffer di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Warga Amerika Serikat yang terang-terangan mengaku utusan Yesus itu berhasil memurtadkan 123 orang Minang, dengan bekal jabatan konsultan kehutanan Global Partners Forestry Unit (GPFU). Robert-Traccy yang masuk Pesisir Selatan sejak Desember tahun silam, menawarkan rekayasa teknologi tepat guna pemberdayaan jati emas, pala super, dan kapas transgenik. Robert lantas menjual bibit jati mas, pala, dan kapas dengan harga 50% lebih murah daripada harga pasaran. Kalau mau dapat gratisan, bisa saja. "Asal masuk Kristen," ujar Masrizal, aktivis dakwah di Pesisir Selatan. Banyak warga yang tergiur dan akhirnya menjual keyakinan karena terobsesi keuntungan jutaan rupiah. Untung misionaris ini segera dideportasi karena pelanggaran visa, pertengahan bulan lalu. 

Kasus serupa terjadi di Bekasi. Bulan April lalu terbongkar praktik kristenisasi berbungkus lapangan kerja. Sekitar 50 orang Muslim asal Gorontalo dibawa ke Bekasi dengan janji akan dipekerjakan dan diberi beasiswa oleh Yayasan Dian Kaki Emas. "Tapi setelah sampai di sini, mereka dididik dan dipaksa pindah agama Kristen oleh Pendeta Edi Sapto," ungkap Hamdi, Ketua Divisi Khusus Forum Bersama Ummat Islam, dalam acara konferensi pers di Masjid Al Azhar, Klender Jakarta Timur.  

Warga Muslim itu disekap, didoktrin ajaran Kristen, disuruh ikut kebaktian, dan dilarang shalat. Mereka juga diwajibkan memelihara babi-babi yang ada di kompleks yang berdiri di atas tanah seluas 5 hektar itu. Akhirnya kompleks kristenisasi terselubung itu digerebeg warga dan aparat. 

"Dukungan" Tokoh Muslim Liberal 

Proyek kristenisasi ternyata mendapat `dukungan' dari beberapa orang yang sering disebut cendekiawan Muslim. Tokoh-tokoh ini memperkenalkan paham liberalisme dan pluralisme yang kerap mengusung slogan `membangun dunia baru', dengan penyatuan agama dan melepaskan fanatisme agama. Salah satunya adalah Prof DR Said Agil Siradj, MA. Gagasan pluralnya antara lain tampak dalam pengantar buku Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam. Buku ini dikarang oleh Bambang Noorsena, pendiri Kanisah Ortodoks Syiria (KOS) di Indonesia. Di situ Said Agil menulis bahwa KOS tidak berbeda dengan Islam. Secara al-rububiyyah, KOS mengakui bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam yang harus disembah. Secara al'uluhiyyah, telah mengikrarkan Laa ilaha ilallah (Tiada Ilah selain Allah) sebagai ungkapan ketauhidannya. Jadi dari tauhid sifat dan asma Allah secara substansial tidak jauh berbeda dengan Islam. Perbedaannya, menurut Said Agil, hanya sedikit. Jika dalam Islam (Sunni) kalam Tuhan yang Qadim itu turun kepada manusia (melalui Muhammad) dalam bentuk Al-Quran, maka dalam KOS kalam Tuhan turun menjelma (tajassud) dengan Ruh al-Quddus dan perawan Maryam menjadi Manusia (Yesus). Perbedaan ini tentu saja sangat wajar dalam dunia teologi, termasuk dalam teologi Islam. "Pandangan seperti itu merupakan salah satu bentuk penghancuran aqidah," timpal Abu Deedat. 
Tokoh lainnya adalah DR Nurcholis Madjid. Dalam buku Pluralitas Agama, Kerukunan dalam Keragaman, Cak Nur menjelaskan bahwa pengikut Isa Almasih menyebut kitab Injil sebagai Perjanjian Baru berdampingan dengan kitab Taurat yang mereka sebut sebagai Perjanjian Lama. Kaum Yahudi tidak mengakui Isa Almasih dengan kitab Injil-nya, menolak ide Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru itu, namun Al-Quran mengakui keabsahan keduanya sekaligus. Dengan nada agak tinggi, Abu Deedat menyebut pendapat Cak Nur itu sebagai upaya pendangkalan aqidah. "Para pengikut Nabi Isa as (kaum Hawariyun) tidak pernah menyebut Injil sebagai kitab Perjanjian Baru. Nabi Isa sendiri tidak pernah menerima atau mengetahui kitab Perjanjian Baru karena Injil yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa bukanlah Perjanjian Baru yang isinya kebanyakan surat-surat Paulus yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Isa itu sendiri," katanya. 

Selain kedua tokoh di atas, Abu Deedat juga memasukkan Alwi Shihab sebagai tokoh pluralis. Sementara Adian Husaini dalam Islam Liberal menunjuk beberapa nama seperti dosen-dosen Universitas Paramadina (Komaruddin Hidayat, Budhy Munawar Rahman, Luthfi As-Syaukanie), dosen UIN Syarif Hidayatullah (Azyumardi Azra, Muhammad Ali, Nasaruddin Umar), dan beberapa nama lain yang menjadi kontributor Jaringan Islam Liberal. 

Menurut Adian yang juga anggota Komisi Kerukunan antarumat Beragama MUI, melalui pluralisme, ummat Islam diprovokasi agar melapaskan aqidahnya. Tidak lagi meyakini agamanya saja yang benar, dan kemudian diajak untuk mengakui bahwa agama Kristen juga benar. "Teologi pluralis sebenarnya adalah pembuka pintu bagi misi Kristen dan sejalan dengan imbauan Paus Yohanes Paulus II agar misi Kristen terus dijalankan," ujarnya. 

Kaum Kristen juga tak segan-segan "menyerang" tokoh-tokoh Muslim yang dikenal sebagai pejuang tegaknya syariat Islam. Misalnya KH Kholil Ridwan (Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia) dan KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii (Pimpinan As-Syafiiyah, Jakarta). 

Sekitar 5 bulan lalu, keduanya mendapat kiriman brosur dari STT Apostolos. "Isinya tidak secara langsung mengajak kepada agama Kristen, namun mengajak saya agar masuk ke dalam Apostolos. Itu artinya Apostolos mengajak saya untuk masuk ke dalam agama Kristen," kata Abdul Rasyid. 

Abdul Rasyid segera melaporkan kejadian itu kepada aparat, sebab cara itu sudah melanggar ketentuan hukum, yakni larangan mengajak ummat suatu agama untuk masuk ke agama lain. Kemudian ada pemberitahuan dari aparat bahwa pihak Apostolos melalui Pdt Yusuf Roni membantah telah mengirim surat dan brosur itu. 

"Terlepas dari benar tidaknya bantahan itu, yang jelas apa yang saya alami merupakan indikasi bahwa sasaran kristenisasi tidak hanya kalangan akar rumput, tapi juga ulama dan tokoh masyarakat," ujar Abdul Rasyid. 

Yerikho 2000 dan Doa 2002 

Misi Kristen di Indonesia didukung oleh kekuatan dana yang sangat besar, di antaranya melibatkan konglomerat keturunan Cina, James T Riady (bos Grup Lippo). Seperti terungkap di majalah Fortune (16 Juli 2001), James berencana membangun seribu sekolah di desa-desa miskin di Indonesia. James bekerjasama dengan Pat Robinson (misionaris dunia) juga akan mendirikan organisasi jaringan umat Kristiani. Hebatnya, ummat Islam secara tidak sadar turut mendukung cita-cita besar James T Riady. Antara lain dengan menjadi nasabah Bank Lippo, belanja di Mal Lippo, membeli rumah di Lippo Karawaci dan Cikarang, berobat ke RS Siloam, pelanggan Lippo Shop, Link Net, Lippo Star, Kabel Vision, dan Asuransi Lippo. 

Indonesia memang akan dijadikan pusat perkembangan Kristen di Asia Pasifik. Demikian kata Pdt George Anatorae dari The Lord Familly Church Singapore dalam seminar kerjasama Global Mission Singapore dan Galilea Ministry Indonesia, di Hotel Shangrila Jakarta (9-12 Juni 1998). Sejauh mana keberhasilan program itu, perlu diteliti lebih lanjut. Yang pasti, data tahun 1999 menunjukkan jumlah umat Islam di Indonesia anjlok dari 90% menjadi 75% (Siar No 43, 18-24 November 1999).

Keberhasilan itu berkat kerja keras 38 agen kristenisasi, 1573 misionaris pribumi, 62 misionaris asing, dan 421 misionaris lintas kultural (data dari Operation World 2001 yang dihimpun India Missions Association, Japan Evangelical Assocation, dan Korea Research Institute for Missions). 

Salah satu lembaga yang gencar melaksanakan kristenisasi adalah Doulos World Mission (DWM). Saat ini DWM sedang melaksanakan Proyek Yerikho 2000, yaitu program pengkristenan wilayah Jawa Barat, dengan sentra kegiatan digerakkan di kawasan pinggiran Jakarta. 

Proyek ini bertujuan "mewujudkan Kerajaan Allah di bumi Parahyangan menyongsong abad XXI". Menurut Hendrik Kraemer, peneliti dan penginjil dari Belanda, Jawa Barat adalah wilayah "paling gelap" di Indonesia dan sangat tertutup bagi Injil. Karena itu aktivis DWM bertekad, "Kita harus merebut tanah Pasundan bagi Kristus." 

Yerikho 2000 juga digerakkan di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. Pusat kegiatan DWM berada di kawasan Rawamangun (Jakarta Timur) dan Tangerang (Banten). 

Program lainnya adalah Doa 2002, yang dilaksanakan sejak tanggal 19 Oktober 2001 sampai 6 Desember 2002. Secara khusus program ini menyebut beberapa komunitas Muslim sebagai objek kristenisasi. Di antaranya adalah suku Kaili Ledo (Sulawesi Tengah), Melayu Riau, Betawi, Aceh, Melayu Kalimantan, Tenggarong Kutai, Bima, Maluku, Banda, dan Papua. Rencana program Doa 2002 tertuang dalam buku 40 Hari Doa Bangsa-Bangsa yang telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa di dunia. 

Muslim Betawi misalnya, harus didoakan oleh segenap orang Kristen pada tanggal 9 November 2001 lalu. Itu perlu dilakukan agar hati Bapa mengasihi dan merindukan orang Betawi. Selain itu, agar Bapa mengutus duta-duta kerajaan-Nya untuk mengembangkan pelayanan kesenian Betawi, literatur, dan radio dalam bahasa Betawi. Juga, agar Tuhan mencurahkan kuasa-Nya dan mengubah kehidupan orang-orang yang berpengaruh dalam suku Betawi, baik para penyanyi, penari, tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan wanita. 

Secara khusus, orang Kristen mendoakan Presiden Megawati dan beberapa pemimpin dunia. Harapannya, agar Megawati (dan para pemimpin) mendapat pewahyuan tentang Ketuhanan Yesus dan keluarganya datang mengenal Kristus. 

Duta-duta Injil juga sedang menggencarkan ritual Doa 5 Patok. Yakni meningkatkan doa 5 kali sehari dengan pelaksanaan minimal 30 menit lebih awal sebelum waktu shalat (bagi orang Islam). Tujuannya adalah untuk mengadakan penghadangan ruhani sekaligus pembersihan atmosfir ruhani agar kaum Muslimin dapat menerima Yesus. 

 Ritualnya dilaksanakan sebelum waktu shalat ummat Islam, yakni subuh (mulai 03.15-selesai), pagi (10.30-selesai), siang (14.00-selesai), sore (17.00-selesai), dan malam (18.00-selesai). Pada Kamis malam, dilakukan doa semalaman dan peperangan ruhani sambil berkeliling kota/lokasi tertentu. Awas, hati-hati!• (ahmad, dodi nurja, amz, pam) 
 
Kristenisasi melalui kesaksian-kesaksian Palsu via mantan muslim (murtadin) 

Tahun 1974, GPIB Maranatha Surabaya digegerkan oleh kasus pelecehan agama oleh Pendeta Kernas Abubakar Masyhur Yusuf Roni. Dalam ceramahnya, sang pendeta itu mengaku ngaku sebagai mantan kiyai, alumnus Universitas Islarn Badung dan pernah menjadi juri MTQ Internasional. Dia tafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an secara sangat ngawur. Kaset rekaman ceramah tersebut kemudian diedarkan secara luas kepada umat Islam. 

Setelah diusut tuntas, ternyata pengakuan pendeta itu hanyalah bohong belaka Yusuf Roni teryata tidak bisa baca Al-Qur'an. Dengan kebohongannya itu, Pendeta Pembohong Yusuf Roni diganjar penjara 7 tahun di Kalisosok, Surabaya. 

Ketika orang sudah banyak melupakan kasus pelecehan Yusuf Roni, di Jakarta muncul pelecehan plus seribu dusta yang baru. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Hagai Ahmad Maulana mengaku sebagai putra kandung kesayangan KH. Kosim Nurzeha. Ceramahnya di gereja pun beredar luas di kalangan masyarakat. Setelah diselidiki, terkuaklah kebohongan besar pendeta Hagai Ahmad Maulana. Sebab belum pernah istri KH. Kosim Nurzeha melahirkan Ahmad Maulana. 

Di Padang, trik yang sama dipakai untuk menggoyang akidah umat. Seseorang yang menamakan dirinya Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah, namanya menjadi naik daun di dunia pemurtadan Kristenisasi, setelah mangaku adik kandung ulama besar pakar tafsir, Yang Mulia Almarhum Buya Hamka. 

Orang awam banyak yang percaya tanpa cek dan ricek. Langsung yakin begitu saja dengan pengakuan bahwa adik kandung Buya Hamka itu sudah murtad ke Kristen. 

Setelah diselidiki, ternyata pengakuan itu adalah kebohongan yang sangat besar. Salah seorang putra Buya Hamka menyatakan bahwa sepanjang hayatnya, dia tidak pernah punya paman yang namanya Willy Abdul Wadud Karim Amarullah. 

Di Cirebon, murtadin Danu Kholil Dinata Ev. Danu Kholil Dinata alias Theofilus Daniel alis Amin Al Barokah, mengaku sebagai sarjana agama Islam, yang pindah menjadi pemeluk Kristen setelah mempelajari Nabi Isa versi Islam di STAI Cirebon. Setelah dilacak, ternyata ijazah sarjana yang dipakai untuk kesaksian adalah PALSU. 

Para murtadin pembohong lainnya adalah Drs. H. A. Poernomo Winangun alias Drs. H. Amos, Ev Hj. Christina Fatimah alias Tin Rustini (nama asli dikampung Sutini alias Bu Nonot, Pdt. Rudy Muhammad Nurdin, Pdt. M. Mathius, Pdt. Akmal Sani, Niang Dewi Ratu Epon Irma F. Intan Duana Paken Nata Sastranagara (Ev. Ivone Felicia IDp.). Mengaku telah mengkristenkan 60 kiyai Banden, dll.

Abu Deedat Shihabuddin MH, Ahli Kristologi: 
 
"Kasus Terbanyak, Pemuda Kristen Hamili Gadis Muslimah" Pertengahan bulan lalu, harian Republika menurunkan laporan tentang puluhan sekolah agama di Yogyakarta dan Temanggung yang tidak mau menyelenggarakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA) untuk pelajaran agama bagi siswa-siswa beragama lain di sekolah itu. Padahal sudah ada ketentuan hukum yang mengatur hal itu secara tegas yakni Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 2/U/SKB/2001. 

Namun, SKB yang ditandatangani oleh Mendiknas, Mendagri dan Menag itu sengaja mereka abaikan. Alasan mereka, mengutip pernyataan sejumlah pejabat Diknas setempat, mereka ingin menjaga kekhasan sebagai sekolah agama. Bahkan beberapa yayasan pengelola sekolah-sekolah tersebut secara tegas menolak SKB itu karena ingin mengemban misi tertentu untuk kepentingan agama mereka (Republika, 12/6). 

Menanggapi berita tersebut, da'i dan Kristolog (ahli tentang Kristen), Abu Deedat Shihabuddin MH berkomentar enteng. Menurutnya, itu tidak aneh dan belum seberapa gawat, karena sebetulnya masih banyak bentuk-bentuk pembangkangan mereka lainnya yang lebih parah. Yang aneh, bagi Sekjen Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA) itu, justru sikap harian tersebut yang tidak mau secara tegas mengatakan bahwa sekolah-sekolah itu tidak lain adalah sekolah-sekolah Kristen. "Mengapa mesti takut," tanyanya heran.  
Sebagai seorang kristolog, ustadz yang biasa dipanggil Abud oleh rekan-rekan seprofesinya itu, memang bukan hanya menguasai disiplin ilmu tentang agama Kristen secara mendalam. Tapi ia juga banyak tahu tentang seluk-beluk dan kiprah licik para misionaris Kristen dalam memurtadkan kaum Muslimin. 

Maklum, pria berkaca mata tebal ini sering menangani berbagai kasus pemurtadan di berbagai daerah, baik berupa advokasi maupun terapi langsung. Selain itu Abud juga kerap melakukan investigasi langsung ke 'garis belakang' untuk memperoleh data. Jadi wajar kalau ia tahu banyak. 

Sudah banyak murtadin yang terselamatkan kembali ke pangkuan Islam setelah diterapi Abud. Uniknya, para pasien yang ditangani mubaligh 

kalem ini bukan hanya dari kalangan Muslim KTP saja. Tapi juga ada yang justru berasal dari kalangan santri. Misalnya, anak seorang kyai 

sal Salatiga yang selain dimurtadkan juga dihamili oleh seorang aktivis gereja. "Ini bukti bahwa gerakan pemurtadan memang semakin hebat dan terencana serius," jelasnya prihatin. 

Melalui Abud juga, sejumlah pendeta dan aktivis gereja kembali berdiri di bawah panji Syahadat. Mereka mengakui kekeliruan yang ada 

ada ajaran mereka setelah berdebat panjang dengan Abud. "Bahkan, ada salah satu pendeta setelah berdebat di rumah saya membanting Injilnya karena kesal," cerita pria yang kutubuku ini. 

Di tengah kesibukannya keliling daerah untuk mengisi ceramah, seminar dan pelatihan tentang antisipasi gerakan pemurtadan (harakatul irtidad), mantan aktivis PII ini berkenan meluangkan waktunya untuk diwawancarai Suara Hidayatullah. Di ruang tamu rumahnya yang sempit, karena dipenuhi ribuan buku serta pakaian, sendal dan sepatu, barang dagangan istrinya, Abud menerima Deka Kurniawan dan reporter lepas Hidayaturrahman. 

Berikut petikannya: 

Anda begitu mendalami dunia Kristen. Pernahkah terbersit di hati Anda untuk masuk Kristen? 

Tidak ada keinginan untuk masuk Kristen walaupun saya sudah banyak sekali membedah Bibel. Justru keyakinan saya terhadap kebenaran Islam semakin kuat, karena setiap saya membaca Bibel selalu ada perbedaan redaksi dalam setiap edisi cetakannya. Misalnya dalam edisi lama ada istilah Tuhan. Tapi di edisi baru pada tempat yang sama ditulis Tuan. Begitu juga istilah Babi diganti menjadi Babi Hutan. 

Abud mengoleksi 49 kitab Injil modern dan klasik, termasuk Injil dalam sejumlah bahasa daerah yakni Jawa, Minang dan Sunda. Sebagian besar didapatnya secara cuma-cuma dari diskusi yang dilakukannya bersama pendeta. Selebihnya didapat dari hasil investigasi dan membeli di pasar loak. 

Setelah sekian lama menggeluti ajaran Kristen, apakah Anda menemukan sisi positifnya? 

Al-Quran sendiri menyatakan, telah terjadi percampuradukan antara yang benar dan yang batil dalam ajaran ahlul kitab. Ini berarti menunjukkan ada juga kebenarannya. Hanya saja memang madu dan racun itu sudah digabung menjadi satu. Seperti ayat-ayat tauhid dalam Markus pasal 12 ayat 25 Yesus berkata, "Dengarlah wahai Bani Israel Tuhan kita dalah Tuhan Esa." Ini menunjukkan Tuhan mereka adalah esa disamping memang ajaran mereka khusus hanya kepada golongan Bani Israel. Tapi ada juga racunnya, apa yang dikatakan Paulus dalam Roma pasal 9 ayat 5 misalnya, "Yesus adalah Allah yang harus disembah." Datanglah ayat Al-quran sebagai korektor bagi mereka, misalnya surah Al-Maidah ayat 72 menyebutkan, "Telah kafir orang yang mengatakan al-Masih adalah Tuhan." Makanya, kalau kita berinteraksi dengan para aktivis Kristen kita jangan hanya mengatakan kitab Injil sudah tidak asli atau palsu, lebih baik kita tunjukkan yang menyimpang dan salah pada Injil tersebut. 

Apa yang menyebabkan kaum Nasrani tidak menyadarinya? 

Di samping kekuatan dana, mereka ada dogma, bahwa apapun yang terjadi apakah ajaran itu rasional atau tidak, harus diterima karena ia merupakan firman Tuhan. Dan ditanamkan kepada mereka hanya orang Kristen saja yang selamat, yang lain tidak selamat dan harus diselamatkan. Misi inilah yang membuat mereka agresif untuk melakukan pemurtadan. Apalagi misi itu didukung dengan fasilitas yang cukup. Mereka tidak lagi memikirkan urusan kebutuhan keluarga, karena sudah dijamin. Lain dengan dai-dai kita yang dikirim ke pelosok paling hanya digaji Rp 50.000-150.000 per bulan. 

Apa yang membuat mereka menerima dogma tersebut, sehingga mereka tetap menjadi ummat terbesar? 

Secara umum orang ingin mencari yang gampang. Dan di Kristen itu memang gampang. Kalau melakukan tindakan yang tidak berakhlaq tidak ada masalah karena nantinya akan diampuni juga, dan cukup hanya sekali seminggu datang ke gereja. Paulus mengatakan dalam Roma pasal 5 ayat 20, "Semakin banyak dosa semakin melimpah kurnia Tuhan." 

Makanya di Barat kita ketahui kehidupan mereka rusak, terutama dalam kebebasan seks. Dan kerusakan itu mengacu kepada ajaran Bibel yang memang banyak memuat cerita-cerita porno yang vulgar. Misalnya diceritakan bagaimana Nabi Daud sebagai orang yang rusak moralnya 

menghamili Batseba istri Uria. Begitu pula Nabi Luth diceritakan menghamili anaknya sendiri. Makanya, Jasmen Alfa, seorang Sosiolog Kristen, mengatakan Bibel itu jangan sampai dibaca anak-anak, lebih baik ia dimasukkan ke dalam peti besi, kemudian petinya dikunci dan kuncinya dibuang ke laut. 

Bagaimana reaksi mereka bila mendengar hal itu dari Anda? 

Mereka membenarkan dan meyakini kebenaran cerita persundelan itu. Misalnya sebuah acara di televisi pernah menampilkan dua orang pelacur yang menjadi germo kemudian bertaubat menjadi hamba Tuhan. Saya sampaikan bahwa cerita ini mirip dengan apa yang ada dalam Bibel. Pembawa acara yang Kristen itu kemudian membenarkan. Kemudian saya balikkan, berarti Yesus anak pezina karena dalam Matius ayat 1 dan seterusnya menceritakan bahwa silsilah keturunan Yesus bertemu dengan raja Daud yang menzinai Batseba. Tapi telepon saya akhirnya ditutup. 

Kalau sudah mentok biasanya apa yang mereka lakukan? 

Ada yang jujur dan mengatakan ini PR buat saya. Ada yang tidak jujur dengan cara menghindar dan lari ke masalah lain. Maka kalau debat dengan mereka jangan beri kesempatan buat beralih pembicaraan. 

Mereka meyakini semua orang berdosa dari Adam sampai manusia kemudian, kecuali Yesus yang tidak berdosa. Inilah sebenarnya skenario Paulus menjalankan misinya, yang membuat citra bahwa Yesus itu juru selamat. 

Apakah Anda hafal Injil sehingga fasih menyebutkan ayat demi ayat? 

Tidak hafal. Hanya tahu saja. 

Selama beraktivitas di bidang ini Anda sudah terjun kemana? 

Seluruh wilayah Jawa Timur sudah, begitu pula Jawa Tengah dan Sumatera juga serta Kalimantan. Program ke depan adalah Irian dan Sulawesi. Kalau ini sudah berarti semua pulau besar sudah. Jadwal terbang Abud memang padat. Ketika kami menemuinya seusai berkhutbah Jumat di sebuah perkan-toran ia mengaku baru tiba dari Kalimantan. Sesudah itu ia punya agenda di dua tempat sampai malam. 

Karena waktu yang terbatas wawancara itu urung dilangsungkan. Karena esok siangnya ia berceramah di Universitas Trisakti untuk selanjutnya terbang ke Palembang, Sahid mewawancarainya pagi hari selama waktu menunggu jemputan dan dalam perjalanan menuju lokasi seminar. Itu pun masih sering disela oleh telepon, antara lain dari daerah yang memintanya datang yakni Pekalongan dan Padang.

Apa yang biasanya Anda lakukan di berbagai tempat itu? 

Kita memberikan informasi sekitar cara-cara pemurtadan dan kita dorong mereka memperdalam pemahaman keislaman. Jangan sampai nanti kawan dibilang lawan dan lawan dibilang kawan, karena memang gerakan mereka ibarat musang berbulu ayam, lihai dan licik.

Misalnya sekarang di Meruya Ilir (Jakarta) mereka mendirikan Sekolah Tinggi Theologia Kalimatullah, yang semua mahasiswanya memakai kopiah dan mahasiswinya memakai jilbab. SKS Islamologinya yang dulu hanya 20 SKS sekarang menjadi 40 SKS. Semester dua saja mereka sudah dilatih berdiskusi dengan para ustadz. Sedang mahasiswa IAIN saja tidak dipersiapkan untuk menghadapi para pendeta. Ada juga yang mengaku-ngaku anak kiai, mantan ustadz dan lain-lain. 

Mereka menggunakan cara-cara itu untuk mencari legitimasi? 

Semacam itu. Tidak jarang yang mengaku pernah jadi aktivis Muhammadiyah. Bahkan di rumah sakit pun mereka beraksi. Pasien yang tidak berdaya disuruh beriman kepada Yesus agar sembuh. Padahal kalau mau jujur, saya mempunyai tetangga Katolik yang mengeluh karena habis 

biaya untuk berobat strok tapi tidak juga sembuh, terus saya balikkan saja, katanya Tuhan Anda bisa menyembuhkan. Jadi semua akal-akalan 

orang Kristen untuk menjerat orang Islam. Kalau sudah menjadi Kristen ya akhirnya diterlantarkan. 

Seberapa sering Anda menangani kasus-kasus pemurtadan? 

 Banyak sekali. Yang paling sering biasanya kasus pemuda Kristen memacari dan menghamili pemudi Muslimah. Ada juga kasus nikah beda agama yang belakangan menim-bulkan masalah besar. 

Apa hikmah terbesar menjadi seorang Kristolog? 

Di sini saya bisa menguji kemampuan lewat berdebat dengan mereka, kalau ada yang kurang saya pelajari terus. Di samping itu memudahkan saya berda'wah kepada mereka, karena Islam ini juga wajib dida'wahkan kepada mereka. Lihat saja surah Ali-Imron ayat 71. Sementara perintah bagi mereka untuk berdakwah kepada orang Islam itu batal karena dalilnya di Matius pasal 28 ayat 16 dibuat setelah Yesus mati. 

Karenanya, kalau Anda didatangi misionaris Kristen, jangan diusir. Da'wahi mereka. 

Tapi kan tidak semua orang punya bekal? 

Makanya para aktivis da'wah harus menyiapkan bekal itu. Tim FAKTA insya Allah siap membantu. Dimana saja, sampai ke Irian sekalipun, kami siap memberikan bekal.

FAKTA didirikan 1998 dengan latar belakang belum banyaknya lembaga yang secara khusus menangani persoalan Kristenisasi. Dengan fasilitas yang sangat terbatas 7 dari 20 relawan (diantaranya bekas pendeta) yang aktif hingga kini masih rutin melakukan berbagai kegiatan antisipasi pemurtadan antara lain dengan menerbitkan buletin, membuka ruang konsultasi akidah di sebuah majalah Islam, memberikan seminar, ceramah dan pelatihan Kristologi di berbagai kota, dan belakangan di kampus-kampus. Melalui lembaga inilah Abud membangun jaringan anti pemurtadan secara nasional. Sayangnya, untuk kebutuhan operasional FAKTA masih mengandalkan kocek para relawannya sendiri. 

Apa saja langkah yang harus diambil jika sebuah masyarakat berhadapan dengan kristenisasi? 

Kristenisasi ini bervariasi. Kalau mereka mengadakan santunan sosial, pembagian sembako atau lainnya, maka umat Islam harus melakukan hal yang sama sebagai counternya. Kalau mereka menyerang lewat buku kita juga mempersiapkan buku dan tulisan-tulisan, sekaligus menyerang balik kepada mereka. Tapi kalau kasusnya hipnotis maka kita harus laporkan kepada pihak yang berwajib dan melakukan upaya advokasi bertemu dengan upaya hukum. Aparat juga harus peka. Kalau tak ada langkah hukum masyarakat bisa kehilangan kesabaran. 

Kepada para misionaris, langkah pertama, tolak mereka dengan cara yang baik, karena Islam tidak mengajarkan cara kekerasan jika kita tidak diperlakukan keras. Konkritnya kalau menemukan sudah ada bukti-bukti itu, ambil bukti-bukti itu kemudian serahkan kepada ulama setempat dan beritahukan kepada aparat, lantas jelaskan kepada mereka ini melanggar kode etik penyebaran agama. Kalau mereka berbuat zhalim baru kita lakukan hal yang sama tapi tidak boleh berlebihan. Ummat Islam jangan menjadi ummat yang bodoh karena Islam bukan agama yang sempit. Kepada ummat Kristen yang tidak menggangu jangan diganggu pula mereka. 

Tindakan ummat Islam selama ini cenderung reaktif terhadap isu-isu kristenisasi, misalnya seperti yang terjadi di Doulos. Bagaimana menurut Anda? 

Jangan salah tafsir. Ummat Islam tidak pernah mengadakan aksi. Mereka hanya bereaksi. Karena aksi-aksi Kristen melanggar kode etik maka 


ummat Islam bereaksi.

Mungkin, karena begitu concernnya terhadap bidang Kristologi, dosen Institut Agama Islam Al-Ghuraba ini, sampai menamakan anak keduanya dengan seorang tokoh Kristologi terkemuka dari Afrika, Ahmad Deedat. "Saya memang mengaguminya dan ingin agar dia menjadi ulama seperti Ahmad Deedat," jelas Kristolog yang mengaku memiliki kemiripan jalan hidup dengan Ahmad Deedat itu. Itulah sebabnya di kalangan teman-temannya, serta belakangan di kalangan media dan umat, anak ketujuh dari 13 bersaudara pasangan Mahfudz dan Hanafiyah itu lebih sering dikenal sebagai Abu Deedat. Padahal nama aslinya adalah Shihabuddin.

Mengapa Anda tertarik dan tekun menekuni Kristologi? 

Saya terjun di dunia Kristologi tahun 1982, ketika bekerja di sebuah perusahaan swasta. Di perusahaan itu kebetulan direkturnya seorang pendeta. Begitu pula para pimpinan lainnya yang memegang posisi penting rata-rata adalah aktivis gereja. Salah satu dari mereka, yakni kepala bagian keuangan berusaha menginjili ('mendakwahkan' injil) para karyawan Muslim melalui berbagai tulisan dan diktat tentang potongan-potongan ayat Qur'an yang terkesan seperti mendukung agama mereka.

Saya penasaran. Maka saya datangi orang itu. Ketika saya tanya, katanya tulisan-tulisan itu disusun oleh orang yang sudah berpuluh-puluh kali naik haji. Saya pun terlibat diskusi kecil-kecilan dengan mereka. 

Apa bekal Anda waktu itu? 

Bekal saya waktu itu Injil pemberian seorang Kristen Manado yang saya pelajari. Kebetulan juga saya lulusan Fakultas Ushuluddin, jurusan Penyiaran Islam di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di sana ada mata kuliah khusus tentang Kristologi. Dengan modal itu saya terus menggeluti dunia Kristologi secara otodidak, selain mengikuti kursus-kursus Kristologi secara tertulis. Misalnya di Pelita Hidup tahun 1986 dengan menggunakan nama samaran. Alhamdulillah dari situ saya banyak mendapatkan dokumen penting yang berguna untuk antisipasi gerakan mereka. 

Ia dibesarkan di pesantren NU sampai SMP di Tasikmalaya, Jawa Barat. Orang tuanya juga berlatar belakang NU. Karena banyak berinteraksi dengan aktivis Persis, ayahnya lalu banyak mendorong untuk berdakwah. Berbagai diskusi dan kegiatan PII ditekuninya. 

Di rumahnya Abud sering meladeni permintaan debat dari para pendeta dan aktivis gereja. Hal yang sama juga dilakukan di berbagai tempat. Dan itu sudah berlangsung ratusan kali. Dari kalangan Budha dan Aliran Kepercayaan ada juga yang pernah menjadi lawan debat Abud. Menurut Abud, banyak di antara mereka yang menyerah tapi tidak mau mengakui kesalahannya. Kalau pun ada yang mengaku salah, mereka khawatir kalau masuk Islam akan miskin. Tidak sedikit juga yang mendapat hidayah. 

Buku apa saja yang Anda jadikan pegangan untuk mendebat mereka? 

Ketika masih SMU di kampung, saya sudah memiliki referensi buku-buku Islam, kurang lebih 500 judul. Yang pertama saya pelajari adalah dialog Islam-Kristen berjudul "Bibel lawan Bibel" karangan A Hassan dan buku-buku Pak Abdullah Wasian tentang Kristologi. 

Bagaimana Anda mendidik anak Anda, Deedat, supata kelak jadi seperti Ahmad Deedat? 

 Saya sekarang sedang berusaha menyiapkannya menjadi aktivis da'wah. Ketika saya menangani kasus pemurtadan di rumah, saya sengaja menyuruhnya untuk melihat. 

Bagaimana mengatur kesibukan da'wah dengan keluarga? 

Saya mencoba bagaimana kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi, karenanya saya juga berwiraswasta. Istri saya banyak sekali membantu dan mendorong saya ketika menangani kasus-kasus pemurtadan terutama terhadap Muslimah. Jadi antara saya dan istri sejalan. Dia juga tahu tugas saya, sehingga untuk anak-anak kita beri penjelasan kepada mereka. 

Anda pernah mengalami teror? 

Iya, sebatas teror telepon dan surat kaleng biasa. Istri saya juga pernah diancam melalui telepon. Berjuang harus ada tantangan dan itulah risiko. 

Peristiwa apa yang paling berkesan bagi Anda? 

Yang tidak pernah bisa saya lupakan adalah ketika saya mengobati anaknya kiai, di mana seumur hidup baru kali itu saya menceramahi kiai secara langsung. Anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi di Semarang, dibawa kabur oleh anak pendeta kemudian di-Kristenkan, bahkan sudah dihamili. Akhirnya pak kiai ini mendatangi saya dan minta tolong kepada saya untuk menangani kasus ini. Alhamdulillah, sayapun dapat melakukan penyadaran kepada anak tersebut dan kepada kiai itu sekaligus yang merasa terpukul dengan keadaan anaknya. Kesan lain, ketika saya menghadapi kasus-kasus Muslimah yang termurtadkan. Ini sering membuat saya sedih. 

Apakah perhatian yang mendalam itu tidak membuat Anda emosional? 

Saya sangat prihatin sekali, karena lembaga yang lain masih sangat minim perhatiannya terhadap masalah seperti ini. Inilah kelemahan di kalangan kita. Kalau kejadian seperti ini belum menimpa keluarga kita sendiri, hal itu dianggap biasa saja. Kalau sudah tertimpa musibah baru merasa. (Deka Kurniawan) 

Sepucuk surat tergeletak di meja redaksi kami, Maret lalu. Surat itu dari seberang pulau, Kalimantan Timur. Nama pengirimnya singkat saja, Dewi. Tetapi persoalan yang diadukan tak sesingkat namanya. Coba simak isi surat itu: 

"Saya seorang ibu 29 tahun dan suami 31 tahun. Kami telah dikaruniai dua anak. Yang pertama pria (6), dan kedua putri (2). Kami menikah 7 

tahun yang lalu, dia adalah teman sekampus saya. Saat pertama mengenalnya, saya benar-benar benci. Maklum, saya lahir dari keluarga Muslim yang taat, sementara dia pemeluk Protestan. Tapi entahlah, mungkin karena dia tak pernah putus asa, saya kemudian menerimanya menjadi pacar. Saya benar-benar semakin sayang setelah dia kemudian menerima menikah dalam Islam. Saya benar-benar bahagia sekali." Tetapi setelah datangnya anak pertama lalu disusul anak kedua, banyak perubahan yang terjadi pada suami saya. Tiba-tiba dia jarang shalat dan sering keluar tanpa pamit. Belakangan saya tahu ternyata dia tidak benar-benar meninggalkan agamanya. Bahkan, sejak anak kedua kami lahir, secara terang-terangan dia pernah mengatakan kepada saya. `Saya masih seperti dulu, jadi jangan harap ada perubahan.'" "Mendengar kata-katanya, saya hampir tidak percaya. Suami saya yang tadinya pendiam itu tiba-tiba seperti itu. Yang membuat saya benar-benar takut dan sedih, hari-hari ini, dia sering memaksa saya mengikuti jejaknya untuk datang di kebaktian.' 

 Kisah memilukan itu tidak cuma dialami Dewi, tapi juga seorang ibu asal Palu yang datang ke kantor Suara Hidayatullah (Sahid) Surabaya, Juli lalu. Wanita berperawakan sedang ini datang bersama suaminya dengan wajah sembab. Kepada Sahid, ia menceritakan musibah yang menimpa keluarganya. Singkat cerita, sang adik diketahui hamil di luar nikah sesaat sebelum menyelesaikan gelar sarjananya. Yang membuat musibah itu terasa amat berat, pacar sang adik itu ternyata pemuda beragama lain. "Adik saya dihamili oleh pemuda Kristen," ucapnya sembari menyeka linangan air matanya. Padahal, sang adik dikenal sebagai wanita pendiam dan jarang keluar rumah. Selain itu, selama ini, dia dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga Muslim yang sangat taat. Peristiwa memalukan itu memang kemudian bisa dicarikan solusinya. Singkatnya, sang adik akhirnya menikah dengan pacarnya pemuda Kristen dalam upacara Islam. Setelah itu, keduanya pindah kota yang jauh dari keluarga, di Palu. Hanya saja, kepergiannya masih tetap menyisakan luka yang mendalam bagi pihak keluarga. Terutama setelah diketahui bila sang adik telah ikut sang suami menjadi aktifis gereja bersama semua anaknya. 

Kisah cinta seperti Dewi dan adik si ibu tadi bukan hal baru di negeri ini. Banyak pemuda dan pemudi pernah mengalami hal serupa. Memiliki teman dekat atau calon suami yang berbeda agama. Ujung-ujungnya, dalam banyak kasus, hubungan keduanya kemudian terhambat karena adanya perbedaan agama. Bagi yang taat pada agama, mereka memutuskan untuk berpisah. Sebagian lagi memilih kompromi, yakni memilih mengikuti salah satu dari agama yang dianut pasangannya. Pada pilihan yang terakhir inilah yang perlu diwaspadai, utamanya para gadis muslimah. 

Kejahatan kristenisasi itu, kini dilengkapi dengan kenyataan kristenisasi yang sangat menghina umat Islam, yaitu memperkosa muslimah murid Madrasah Aliyah di Padang yang selanjutnya dimurtadkan. Khairiyah Enisnawati alias Wawah (17 thn) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja Protestan di Jl. Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka jilbab dan masuk Kristen. Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jumat, 6 Agustus 1999). 

Tentu saja saya punya data mengenai itu. khan tinggal kontak FAKTA. untuk pemanasan nich ada data hamilisasi yang pernah terjadi di Tambun - dan Kranji Mbekasi !!

Banyak muslimah telah jadi korban pemurtadan. Hanya orang-orang yang tinggal di selatan Pasar Tambun yang mengenal H Kacep. Mungkin sebab itu, kasus kematian mubaligh kondang untuk ukuran kampungnya yang sungguh mengenaskan, sama sekali luput dari pemberitaan media massa. Kejadiannya sekitar setahun yang lalu. Berawal dari pertemuan puterinya dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut. Kian hari kian akrab. Gadis muslimah itu kian sering dijumpai berduaan dengan sang pemuda. Sang ayah, H. Kacep, suatu waktu memanggil keduanya. Mubaligh itu bagaimana pun tahu bahwa berpacaran adalah sesuatu yang dilarang dalam Islam. Wa la taqrabuu zina,demikian peringatan Allah SWT dalam al-Quran. Karena hubungan antara puterinya dengan sang pemuda sudah terlihat begitu erat dan berjalan sudah relatif lama, maka sebagai seorang ayah yang bertanggungjawab, H. Kacep berniat untuk meresmikan hubungan kedua insan itu ke dalam jenjang pernikahan.

Secara bijak H. Kacep mengutarakan keinginannya pada sang pemuda. Puterinya menyimak baik-baik apa yang dikatakan ayahnya itu. Hatinya berbunga-bunga. Yakin bahwa sang pemuda pujaan tidak akan keberatan dengan maksud ayahnya. Setelah mendengar penuturan H. Kacep, sang pemuda dengan enteng menjawab, Ya, saya mau saja menikahi anak bapak. Asalkan pernikahannya dilakukan di gereja!
Bagai disamber geledek di siang bolong. Bapak dan anak puterinya terkaget-kaget dibuatnya. Sama sekali tidak pernah terlintas di pikirannya bahwa pemuda yang selama ini dekat dengannya ternyata seorang non-Muslim. Padahal dulunya ia pernah bilang bahwa dirinya juga Islam. Dari hari ke hari gadis muslimah tersebut mengurung diri di kamarnya. Hingga suatu hari sosok remaja tersebut ditemukan terbujur kaku dengan mulut berbusa. Sekaleng racun serangga ditemukan tergolek di sampingnya. Besar kemungkinan, sesuatu yang berharga telah dipersembahkan gadis tersebut pada sang pemuda hingga ia memilih mati ketimbang menanggung malu. Kematian puteri tercintanya membuat H. Kacep menangung kesedihan yang amat sangat. Belum lagi kasak-kusuk tetangganya yang kerap terdengar tidak sedap. Akhirnya H. Kacep jatuh sakit. Dua bulan kemudian, sang ayah menyusul puteri tercintanya ke alam baka. Pesantren yang dikelolanya pun bubar... Di daerah Kranji, masih Bekasi, beberapa tahun lalu juga terjadi kasus yang mirip. Seorang Muslimah berteman akrab dengan seorang pemuda. Dari pertemanan tersebut, si gadis pun hamil. Sang ayah yang tahu sedikit banyak tentang Islam pun marah besar. Segera dipanggilnya sang pemuda untuk dimintai pertanggungjawabannya. Juga dengan enteng, si pemuda menjawab, Saya mau nikah dengan anak bapak, asal dilakukan di gereja!Ayah beranak itu kaget mendengarnya. Sama sekali mereka tak menyangka siapa gerangan pemuda itu. Tapi sikap dan pendirian sang ayah cukup tegas: ketimbang anaknya murtad, lebih baik menolak mentah-mentah syarat sang pemuda Kristen tersebut. Janin yang dikandung anaknya dibiarkan lahir tanpa ayah. Kini anaknya dirawat oleh orangtua si gadis,ujar Drs. Abu Deedat Syihabuddin, MH, Sekjen FAKTA(Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan) Jakarta. 

Kristenisasi melalui jalur pemerkosaan gadis-gadis muslimah. Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, setelah diculik dan dijebak oleh aktivis Kristen, diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tidak berdaya, dia dibaptis dan dikristenkan. Kasus serupa menimpa Linda, siswi SPK Aisyah Padang. Setelah diculik dan disekap oleh komplotan aktivis Kristen, dia diperlakukan secara tidak manusiawi dengan teror kejiwaan supaya murtad ke Kristen danmenyembah Yesus Kristus. Di Bekasi, modus pemerkosaan dilakukan lebih jahat lagi. Seorang pemuda Kristen berpura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis muslimah yang salehah. Setelah menikah, mereka mengadakan hubungan suami isteri. Adegan ranjang yang telah direncanakan, itu foto oleh kawan pemuda Kristen tersebut. Setelah foto dicetak, kepada muslimah tersebut disodorkan dua pilihan: "Tetap Islam atau Pindah ke Kristen?". Ka!au tidak pindah ke Kristen, maka foto-foto talanjang muslimah tersebut akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, maka dengan hati berontak muslimah tersebut dibaptis dongan sangat-sangat terpaksa sekali, untuk menghindari aib. Di Cipayung Jakarta Tirnur, seorang gadis muslimah yang taat dan shalehah terpaksa kabur dari rumahnya. Masuk Kristen mengikuti pemuda gereja yang berhasil menjebaknya dengan tindakan pemerkosaan dan obat-obat terlarang.

Minggu, 18 Oktober 2009

Bincang-Bincang Tentang Hukum Facebook


Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah Ta’ala. Belakangan ini di antara kita pernah mendengar fatwa haramnya Facebook, sebuah layanan pertemanan di dunia maya yang hampir serupa dengan Friendster dan layanan pertemanan lainnya. Banyak yang bingung dalam menyikapi fatwa semacam ini. Namun, bagi orang yang diberi anugerah ilmu oleh Allah tentu tidak akan bingung mengenai fatwa tersebut.

Dalam tulisan yang singkat ini, dengan izin dan pertolongan Allah kami akan membahas tema yang cukup menarik ini, yang sempat membuat sebagian orang kaget. Tetapi sebelumnya, ada beberapa preface yang akan kami kemukakan. Semoga Allah memudahkannya. 

Dua Kaedah yang Mesti Diperhatikan

Saudaraku, yang semoga selalu mendapatkan taufik dan hidayah Allah Ta’ala. Dari hasil penelitian dari Al Qur’an dan As Sunnah, para ulama membuat dua kaedah ushul fiqih berikut ini:

Hukum asal untuk perkara ibadah adalah terlarang dan tidaklah disyari’atkan sampai Allah dan Rasul-Nya mensyari’atkan.

Sebaliknya, hukum asal untuk perkara ‘aadat (non ibadah) adalah dibolehkan dan tidak diharamkan sampai Allah dan Rasul-Nya melarangnya.

Apa yang dimaksud dua kaedah di atas?

Untuk kaedah pertama yaitu hukum asal setiap perkara ibadah adalah terlarang sampai ada dalil yang mensyariatkannya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ibadah adalah sesuatu yang diperintahkan atau dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang memerintahkan atau menganjurkan suatu amalan yang tidak ditunjukkan oleh Al Qur’an dan hadits, maka orang seperti ini berarti telah mengada-ada dalam beragama (baca: berbuat bid’ah). Amalan yang dilakukan oleh orang semacam ini pun tertolak karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)

Namun, untuk perkara ‘aadat (non ibadah) seperti makanan, minuman, pakaian, pekerjaan, dan mu’amalat, hukum asalnya adalah diperbolehkan kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya. Dalil untuk kaedah kedua ini adalah firman Allah Ta’ala,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”. (QS. Al Baqarah: 29).

Maksudnya, adalah Allah menciptakan segala yang ada di muka bumi ini untuk dimanfaatkan. Itu berarti diperbolehkan selama tidak dilarangkan oleh syari’at dan tidak mendatangkan bahaya.

Allah Ta’ala juga berfirman,
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللّهِ الَّتِيَ أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالْطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ

قُلْ هِي لِلَّذِينَ آمَنُواْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ 

كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ 

“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat .” Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. Al A’raaf: 32).

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengingkari siapa saja yang mengharamkan makanan, minuman, pakaian, dan semacamnya.

Jadi, jika ada yang menanyakan mengenai hukum makanan “tahu”? Apa hukumnya? Maka jawabannya adalah “tahu” itu halal dan diperbolehkan.
Jika ada yang menanyakan lagi mengenai hukum minuman “Coca-cola”? Apa hukumnya? Maka jawabannya juga sama yaitu halal dan diperbolehkan.
Begitu pula jika ada yang menanyakan mengenai jual beli laptop? Apa hukumnya? Jawabannya adalah halal dan diperbolehkan.
Jadi, untuk perkara non ibadah seperti tadi, hukum asalnya adalah halal dan diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Makan bangkai menjadi haram, karena dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Begitu pula pakaian sutra bagi laki-laki diharamkan karena ada dalil yang menunjukkan demikian. Namun asalnya untuk perkara non ibadah adalah halal dan diperbolehkan.

Oleh karena itu, jika ada yang menanyakan pada kami bagaimana hukum Facebook? Maka kami jawab bahwa hukum asal Facebook adalah sebagaimana handphone, email, blog, internet, radio, dan alat-alat teknologi lainnya yaitu sama-sama mubah dan diperbolehkan.

Hukum Sarana sama dengan Hukum Tujuan

Perkara mubah (yang dibolehkan) itu ada dua macam. Ada perkara mubah yang dibolehkan dilihat dari dzatnya dan ada pula perkara mubah yang menjadi wasilah (perantara) kepada sesuatu yang diperintahkan atau sesuatu yang dilarang.

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di –rahimahullah- mengatakan,

“Perkara mubah dibolehkan dan diizinkan oleh syari’at untuk dilakukan. Namun, perkara mubah itu dapat pula mengantarkan kepada hal-hal yang baik maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang diperintahkan. Perkara mubah terkadang pula mengantarkan pada hal yang jelek, maka dia dikelompokkan dalam hal-hal yang dilarang.
Inilah landasan yang harus diketahui setiap muslim bahwa hukum sarana sama dengan hukum tujuan (al wasa-il laha hukmul maqhosid).”

Maksud perkataan beliau di atas:

Apabila perkara mubah tersebut mengantarkan pada kebaikan, maka perkara mubah tersebut diperintahkan, baik dengan perintah yang wajib atau pun yang sunnah. Orang yang melakukan mubah seperti ini akan diberi ganjaran sesuai dengan niatnya.

Misalnya : Tidur adalah suatu hal yang mubah. Namun, jika tidur itu bisa membantu dalam melakukan ketaatan pada Allah atau bisa membantu dalam mencari rizki, maka tidur tersebut menjadi mustahab (dianjurkan/disunnahkan) dan akan diberi ganjaran jika diniatkan untuk mendapatkan ganjaran di sisi Allah.

Begitu pula jika perkara mubah dapat mengantarkan pada sesuatu yang dilarang, maka hukumnya pun menjadi terlarang, baik dengan larangan haram maupun makruh.
Misalnya : Terlarang menjual barang yang sebenarnya mubah namun nantinya akan digunakan untuk maksiat. Seperti menjual anggur untuk dijadikan khomr.

Contoh lainnya adalah makan dan minum dari yang thoyib dan mubah, namun secara berlebihan sampai merusak sistem pencernaan, maka ini sebaiknya ditinggalkan (makruh).

Bersenda gurau atau guyon juga asalnya adalah mubah. Sebagian ulama mengatakan, “Canda itu bagaikan garam untuk makanan. Jika terlalu banyak tidak enak, terlalu sedikit juga tidak enak.” Jadi, jika guyon tersebut sampai melalaikan dari perkara yang wajib seperti shalat atau mengganggu orang lain, maka guyon seperti ini menjadi terlarang.

Oleh karena itu, jika sudah ditetapkan hukum pada tujuan, maka sarana (perantara) menuju tujuan tadi akan memiliki hukum yang sama. Perantara pada sesuatu yang diperintahkan, maka perantara tersebut diperintahkan. Begitu pula perantara pada sesuatu yang dilarang, maka perantara tersebut dilarang pula. Misalnya tujuan tersebut wajib, maka sarana yang mengantarkan kepada yang wajib ini ikut menjadi wajib.

Contohnya : Menunaikan shalat lima waktu adalah sebagai tujuan. Dan berjalan ke tempat shalat (masjid) adalah wasilah (perantara). Maka karena tujuan tadi wajib, maka wasilah di sini juga ikut menjadi wajib. Ini berlaku untuk perkara sunnah dan seterusnya.

Intinya, Hukum Facebook adalah Tergantung Pemanfaatannya

Jadi intinya, hukum facebook adalah tergantung pemanfaatannya. Kalau pemanfaatannya adalah untuk perkara yang sia-sia dan tidak bermanfaat, maka facebook pun bernilai sia-sia dan hanya membuang-buang waktu. Begitu pula jika facebook digunakan untuk perkara yang haram, maka hukumnya pun menjadi haram. Hal ini semua termasuk dalam kaedah “al wasa-il laha hukmul maqhosid (hukum sarana sama dengan hukum tujuan).” Di bawah kaedah ini terdapat kaedah derivat atau turunan yaitu:

1. Maa laa yatimmul wajibu illah bihi fa huwa wajib (Suatu yang wajib yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)
2. Maa laa yatimmul masnun illah bihi fa huwa masnun (Suatu yang sunnah yang tidak sempurna kecuali dengan sarana ini, maka sarana ini menjadi wajib)
3. Maa yatawaqqoful haromu ‘alaihi fa huwa haromun (Suatu yang bisa menyebabkan terjerumus pada yang haram, maka sarana menuju yang haram tersebut menjadi haram)
4. Wasail makruh makruhatun (Perantara kepada perkara yang makruh juga dinilah makruh)
Maka lihatlah kaedah derivat yang ketiga di atas. Intinya, jika facebook digunakan untuk yang haram dan sia-sia, maka facebook menjadi haram dan terlarang.

Kita dapat melihat bahwa tidak sedikit di antara pengguna facebook yang melakukan hubungan gelap di luar nikah di dunia maya. Padahal lawan jenis yang diajak berhubungan bukanlah mahram dan bukan istri. Sungguh, banyak terjadi perselingkuhan karena kasus semacam ini. Jika memang facebook banyak digunakan untuk tujuan-tujuan seperti ini, maka sungguh kami katakan, “Hukum facebook sebagaimana hukum pemanfaatannya. Kalau dimanfaatkan untuk yang haram, maka facebook pun menjadi haram.”

Waktu yang Sia-sia Di Depan Facebook

Saudaraku, inilah yang kami ingatkan untuk para pengguna facebook. Ingatlah waktumu! Kebanyakan orang betah berjam-jam di depan facebook, bisa sampai 5 jam bahkan seharian, namun mereka begitu tidak betah di depan Al Qur’an dan majelis ilmu. Sungguh, ini yang kami sayangkan bagi saudara-saudaraku yang begitu gandrung dengan facebook. Oleh karena itu, sadarlah!!
Semoga beberapa nasehat ulama kembali menyadarkanmu tentang waktu dan hidupmu.

Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,

“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”

Lanjutan dari perkataan Imam Asy Syafi’i di atas,

“Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lain: Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

“Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”

Ingatlah … kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu.

Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu,

“Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)

Marilah Memanfaatkan Facebook untuk Dakwah

Inilah pemanfaatan yang paling baik yaitu facebook dimanfaatkan untuk dakwah. Betapa banyak orang yang senang dikirimi pesan nasehat agama yang dibaca di inbox, note atau melalui link mereka. Banyak yang sadar dan kembali kepada jalan kebenaran karena membaca nasehat-nasehat tersebut.

Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain apalagi dalam masalah agama yang dapat mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat bagi orang lain.” (Al Jaami’ Ash Shogir, no. 11608)

Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa memberi petunjuk pada orang lain, maka dia mendapat ganjaran sebagaimana ganjaran orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

“Jika Allah memberikan hidayah kepada seseorang melalui perantaraanmu maka itu lebih baik bagimu daripada mendapatkan unta merah (harta yang paling berharga orang Arab saat itu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lihatlah saudaraku, bagaimana jika tulisan kita dalam note, status, atau link di facebook dibaca oleh 5, 1o bahkan ratusan orang, lalu mereka amalkan, betapa banyak pahala yang kita peroleh. Jadi, facebook jika dimanfaatkan untuk dakwah semacam ini, sungguh sangat bermanfaat.

Penutup: Nasehat bagi Para Pengguna Facebook

Faedah dari perkataan Imam Asy Syafi’i:

“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil)”.(Al Jawabul Kafi, 109)

Kami hanya bisa berdoa kepada Allah, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah bagi orang yang membaca tulisan ini. Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk memanfaatkan waktu dengan baik, dalam hal-hal yang bermanfaat.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Rujukan:

Al Jawabul Kafi, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah
Al Qowa’id wal Ushul Al Jaami’ah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, Darul Wathon Lin Nasyr
Jam’ul Mahshul fi Syarhi Risalah Ibni Sya’di fil Ushul, Abdullah bin Sholeh Al Fauzan, Dar Al Muslim
Risalah Lathifah, Abdurrahman bin Nashir As Sa’di

***
Al Faqir Ilallah: Muhammad Abduh Tuasikal
Disusun di Mediu Learning Center, Rabu, 10 Jumadits Tsani 1430 H





Hadist Mengenai Perintah Meluruskan Shaf


Dari Anas RA berkata Rasulullah SAW bersabda : " Rapatkan dan luruskanlah shaf kalian, sesungguhnya rapat dan lurusnya shaf sebagian dari kesempurnaan shalat." ( HR. Bukhari )

Dari Anas RA berkata Rasulullah SAW bersabda : " Rapatkan shaf kalian, mendekatlah antara sesama dan sejajarkanlah bahu – bahu. Demi Allah yang jiwaku berada ditanga-Nya. Sesungguhnya saya melihat syetan masuk dari sela – sela shaf seperti kambing hitam." ( HR. Ahmad, Nasa'I, Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah )

Dari Ibnu Umar RA berkata Rasulullah SAW bersabda : Rapatkanlah shaf, sejajarkan antara bahu, penuhilah yang masih kosong ( longgar ), bersikap lunaklah terhadap saudara kalian dan jangan biarkan kelonggaran untuk syetan…" ( HR. Abu Dawud )

Dari Ibnu Umar RA berkata Rasulullah SAW bersabda :" ….barangsiapa yang menyambung shaf, maka Allah akan menyambungnya dan barangsiapa yang memutus shaf, maka Allah akan memutusnya." ( HR. Abu Dawud )

Dari Ibnu Mas'ud RA berkata Rasulullah SAW bersabda : " Rapat dan luruskan shaf dan janganlah berselisih, karena itu akan menyebabkan perselisihan hati." ( HR. Muslim )




Sejauh Manakah Peran Masjid dalam Islam?


eramuslim - Untuk menjawab pertanyaan di atas, alangkah baiknya apabila kita kembali menekuri shirah nabawiyah yang mulia. Sebuah kisah perjalanan yang penuh dengan cerita-cerita keheroikan yang tiada bandingannya. Bagaimana saat pertama kali Rasulullah tiba di negeri tempat tujuan hijrahnya dalam sejarah Islam bersama para shahabatnya karena gangguan-gangguan kafir Quraisy yang telah mengancam keselamatan aqidah serta diri mereka (assabiqul awwalun). Hal yang pertama kali Beliau lakukan setelah sampai ke kota Madinah adalah membangun sebuah Masjid -kemudian dinamai masjid Nabawy- yang akan dijadikan asas dalam membangun masyarakat baru berdasarkan risalah yang dibawanya. Dengan luasan kira-kira panjang dan lebar seratus hasta, Beliau mulai meletakkan dasar-dasar kehidupan bermasyarakat berdasarkan atas Islam, sedikit demi sedikit tapi pasti dan dalam waktu yang relatif singkat masyarakat madani telah terlihat tegak di bumi Madinah al Munawaroh.


Mungkin yang menjadi pertanyaan kita adalah bagaimana masjid bisa berperan sebegitu jauhnya dalam mengubah masyarakat yang tadinya jahiliah menjadi masyarakat yang penuh dengan kecemerlangan, baik dari segi peradaban, pemikiran maupun kekuatan. Ternyata fungsi masjid pada zaman Rasulullah yang mulia bukanlah sekedar sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah ritual semata-sholat-tetapi lebih dari itu, yaitu sebagai madrasah bagi orang-orang Muslim untuk menerima pengajaran Islam dan bimbingannya, sebagai balai pertemuan dan tempat untuk mempersatukan berbagai unsur kekabilahan dan sisa-sisa pengaruh perselisihan semasa jahiliyah, sebagi tempat untuk mengatur segala urusan dan sekaligus sebagai gedung parlemen untuk bermusyawarah dan menjalankan roda pemerintahan.

Hal ini akan sangat berbeda apabila kita lihat dan bandingkan tentang peranan masjid di zaman sekarang ini, akan sangat ironis bahkan. Shaf yang hanya terdiri dari satu dua baris yang kadang tidak penuh, akan kita temui di seluruh pelosok kota maupun desa-desa kita. Ini menjadi pemandangan yang sangat biasa saat kehidupan duniawi ini-yang memang memperdayakan-telah menyita perhatian kita terhadap kehidupan yang kekal abadi kelak (alam akhirat).

Inilah, sebuah tugas yang maha berat yang telah Allah amanahkan kepada kita yang telah dikaruniai hidayat untuk kembali menyelami hakikat tentang kedalaman dan kemuliaan al Islam. Kemudian secara sinergis pengetahuan-pengetahuan kita tentang Islam kita tularkan kepada saudara-saudara kita. Agar suasana masjid-masjid yang kering dan terasa gersang kembali hidup dan makmur oleh kehadiran ummatnya. Sangat ironis memang, dengan keadaan negeri kita yang notabene disandangkan sebagai negeri dengan mayoritas penduduknya muslim bahkan terbesar didunia tetapi kualitasnya masih perlu dipertanyakan.

Hal ini akan semakin jelas terlihat apabila kita ditelusuri akan kembali kepada pemahaman penduduk awam pada umumnya mengenai agama-dien- mereka. Banyak dari mereka yang mengartikan Islam itu hanya identik dengan amalan-amalan yang bersifat mahdhoh saja, seperti sholat, puasa, zakat dan haji. Padahal hakikatnya Islam ini diturunkan tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia dengan aturan-aturan (syari 'at) yang telah dibawa oleh manusia teragung, Rasulullah SAW. Masjid yang seharusnya menjadi bangunan yang merupakan sentra dari segala aktivitas yang dilakukan ummat, kini dipandang hanya sebagai tempat ibadah-sholat. Peran yang sudah amat sangat direduksi dari peran masjid yang sesungguhnya. Mungkin inilah salah satu penyebab ummat ini belum bisa bersatu padu dalam menaklukkan musuh-musuhnya, merasakan nikmatnya ukhuwah dalam berislam tanpa memperdulikan apa yang namanya perbedaan suku, ras, bahasa bahkan batasan geografi yang memisahkan dimensi waktu dan tempat sekalipun. Tugas kita adalah mengembalikan kejayaan Islam Ini dengan ummatnya melalui suatu gerakan pencerahan (renaisance) terhadap pemahaman Islam secara komprehensif, tidak sepotong-sepotong apalagi parsial. Sehingga pada akhirnya akan tumbuh kesadaran dari masing-masing pribadi muslim untuk kembali kepada Islam secara kaffah, tanpa paksaan sedikit pun.

Yang menjadi masalahnya sekarang adalah adanya perang pemikiran (gawzul fikri)yang terus meresapi dan sengaja digulirkan oleh musuh-musuh Islam (Yahudi dan Nashoro) sehingga ummat semakin terjauhkan dari agama mereka sendiri dan sibuk oleh urusan-urusan furu' dan khilafiyah yang telah menguras tenaga dan konsentrasi ummat Islam sendiri. Bayangkan, sekarang ini ummat telah merasa merdeka, bebas dan tidak diperbudak di negerinya sendiri, padahal saudara seimannya dibelahan dunia yang lain -di palestina, iraq, afganistan, chechnya, kashmir, bosnia, pattani, mindanau dan masih banyak negeri Islam lainnya- yang masih terkungkung oleh tali-tali penjajahan dari negeri kaum kuffar. Mereka terlena dengan apa yang ada pada diri mereka karena tidak adanya ikatan persaudaraan yang kuat antara sesama muslim saat ini. Padahal dahulu pada saat Islam telah mencapai zaman keemasannya, penghinaan terhadap kehormatan seorang muslimah dibalas dengan penaklukan sebuah negeri.

Mungkin itulah contoh jika masjid dikembalikan seperti fungsi yang seharusnya, di mana informasi dan komunikasi akan terus terjalin dengan baik antara amir dengan masyarakat yang dipimpinnya. Sehingga terciptalah keadilan di muka bumi dan tak ada tempat bagi fitnah dan agama, selain Al Islam. Di mana kedudukan seseorang tidak dibeda-bedakan lagi oleh jabatan duniawi saat sujud bersama-sama dalam masjid yang sama, hanya taqwalah yang menjadi penciri dan pembedanya. Sebuah ikatan yang teramat kokoh untuk bisa diputuskan, suatu ikatan tali aqidah yang hanif yang mengajarkan hanya untuk menegakkan suatu kalimah yang mulia "La ilaha illallah". Karena salah satu cara untuk meng-counter setiap isu-isu yang ada yaitu dengan adanya komunikasi yang baik antar elemen yang menyusun ummat. Yah, salah satunya melalui wasilah masjid, dimana masjid dijadikan sebagai tempat untuk merumuskan berbagai strategi dakwah yang akan mengatasi segala pemikiran sesat kaum musyrikin. Bahkan dalam suatu cerita dikatakan bahwa salah satu tanda umat akan bangkit dan dapat mengalahkan Si bangsa kera dan babi adalah jumlah jamaah shalat shubuh sama dengan jumlahnya saat shalat jum'at. Kalau melihat kondisi dewasa ini, ini merupakan hal yang mungkin sangat sulit untuk diwujudkan. Tetapi juga mengisyaratkan kepada kita semua bahwa perjuangan untuk menegakkan agama Allah masih panjang dan butuh kesabaran yang luar biasa dari para penyerunya.

Sebenarnya solusi konkret yang dapat kita lakukan dan mungkin "mudah" untuk kita laksanakan yaitu dengan bersungguh-sungguh untuk kembali kepada kedua sumber hukum Islam, yaitu Al Quran dan Hadits. Yang dengan keduanya niscaya manusia tidak akan tersesat didunia dan akhirat. Untuk terakhir kalinya, kami serukan Ayo kembali ke masjid karena memang hati itu terpaut dimasjid. Berawal dari masjid, insyaAllah akan teraih kembali kejayaan Islam yang kita idam-idamkan selama ini sehingga tiada fitnah lagi dan agama seluruhnya hanya milik Allah SWT semata tiada yang lain. Semoga.
Allahu Akbar !